SAMARINDA (muikaltim.or id) Pengurus Majkalelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan se Samarinda periode 2025-2029 dikukuhkan Rabu,11 juni 2025 di Hotel Grand Sawit Jalan KH Muhammad Rasyid (Eks Basuki Rahmat ) Samarinda.
Disaksikan Walikota samarinda yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Drs H Isfihani,MM, PLT Kepala kemenag Samarinda H Mustafa Nuri , Wakil ketua Umum MUI prov kaltim. pengukuhan oleh Ketua MUI Kota Samarinda KH Muhammad Mundzir. Hadir dalam pelantikan para camat , semua Pengurus MUI kecamatan se-samarinda, Pengurus MUI Kota samarinda dan para undangan.
Pengukuhan Ketua dan Pengurus MUI Se Samarinda , dirangkai dengan MUKERDA dengan tema; Memantapkan peran ulama dalam membangun dan mewujudkan Kota Samarinda sebagai Samarinda maju (Mandiri, Adil. Berjaya, Unggul) . Hadir para camat , semua Pengurus MUI kecamatan se-samarinda, Pengurus MUI Kota Samarinda dan para undangan yang berjumlah 180 Orang.
Ketua MUI Kota Samarinda KH Muhammad Mundzir berpesan agar para pengurus MUI Kecamatan harus terus belajar. Hal ini sangat penting karena ilmu pengetahuan terus berkembang, terutama di era digital ini. Dengan terus belajar, ketua MUI dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada umat Islam tentang isu-isu terkini, serta memberikan panduan yang tepat dalam menghadapi tantangan modern.
Dengan ilmu yang terus berkembang, ketua MUI dapat memberikan nasihat dan solusi yang lebih komprehensif dan relevan bagi umat Islam dalam berbagai masalah keagamaan dan sosial.
“ Singkatnya ketua MUI harus terus belajar untuk tetap relevan dengan zaman dan memberikan panduan yang tepat bagi umat Islam. Dengan terus belajar, ketua MUI dapat meningkatkan kualitas keilmuannya, memberikan contoh yang baik bagi umat , dan membantu umat Islam dalam menghadapi tantangan modern.
Lanjut KH Muhammad Mundzir , kedepan MUI Kota sama MUI kecamatan bisa bersinergi menghadapi masalah umat, seperti ada masyarakat yang mau berkonsultasi ini bisa diatasi MUI kecamatan.
Pengurus MUI juga harus aktif jangan muncul sekali lima tahun, bahkan ada pengurus yang setelah di SK kan, malah tidak tau di bagian mana ia sebagai pengurus, atau ada pengurus muncul waktu dilantik ,habis dilantik sdh tidak pernah muncul lagi. Hal ini jangan terjadi pada MUI kecamatan di samarinda..
“kalau sudah bersumpah sebagai ketua MUI , kepentingan organisasi diutamakan dibanding kepentingan keluarga atau dirinya, harus ikhlas,”kata KH muhammad Mundzir.
Wakil Ketua Umum MUI kaltim KH Muhammad Haiban mengapresiasi dilaksanakan Rakerda MUI kecamatan se samarinda. (MUI) adalah wadah musyawarah bagi para ulama, zuama, dan cendekiawan Muslim di Indonesia. MUI didirikan pada 26 Juli 1975, sebagai tempat untuk bermusyawarah dan memberikan bimbingan kepada umat Islam. MUI bertujuan untuk menyatukan langkah dan gerak umat Islam, serta memberikan bimbingan dan tuntunan dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
“MUI berusaha merangkul semua organisasi masyarakat (ormas) Islam, termasuk ormas-ormas yang tidak berafiliasi dengan NU atau Muhammadiyah. MUI dianggap sebagai “tenda besar” bagi umat Islam di Indonesia, yang menampung beragam kelompok dan individu, termasuk mereka yang tidak tergabung dalam ormas tertentu,”tegas KH Haiban
Sementara itu Walikota Samarinda yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Drs H Isfihani,MM, mewanti wanti pengurus MUI agar bisa merangkul, menyayangi, dan mengayomi umat. Pengurus MUI tidak boleh bertindak yang membuat masyarakat terpecah.
“MUI punya peran yang sangat strategis untuk melawan berita hoax, kelompok radikal, dan intoleran, Pengurus MUI harus menjadi pelopor toleransi antar umat di samarinda,Tegasnya.
Pengukuhan Pengurus MUI Samarinda, juga dirangkai dengan Mukerda dengan menghadirkan narasumber dari PLT Kepala Kemenag Kota samarinda H Mustafa Nuri dengan membawa makalah “Sinergi Kemenag dengan MUI” dan Ketua MUI Kota samarinda KH Muhammad Mundzir dengan makalah” Peran MUI membina umat,” (Komisi Infokom MUI Samarinda dan MUI kaltim/Ghib)
