Sukses Tabligh Akbar Dan Safari Giswaf di Kaltim
MUI Kaltim bekerjasama Badan Wakaf Kementerian Agama Perwakilan Kaltim bekerja sama dengan Bank Indonesia serta Badan Wakaf Indonesia di Jawa Timur dan Pondok Modern Darussalam Gontor sukses menggelar tabligh Akbar Gerakan Sadar Wakaf (Giswaf).
Tabligh Akbar dan Giswaf di gelar Perdananya di Kaltim, dimana kegiatan Tabligh Akbar tersebut terlaksana belum lama ini Minggu (23/06/2019) pukul 08.00 Wita di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Kaltim, Samarinda. Didalam tabligh akbara itu Gubernur Kaltim Isran Noor sekaligus meresmikan Safari Nasional Gerakan Indonesia Sadar Wakaf (GISWAF). Tersebut.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengharapkan umat Islam Kaltim bisa berlomba-lomba mengikuti GISWAF dengan mewakafkan sebagian harta dan rejekinya untuk kepentingan agama dan masyarakat, sehingga apa yang diberikan berguna dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di daerah.
Permasalahan yang ditemui dalam pengelolaan wakaf pada umumnya adalah mengenai Badan Nadzir (pengelola wakaf) yang mengelola wakaf belum terhubung satu sama lain.
di samping keterbatasan jumlah SDM Nadzir yang profesional. Agar dana wakaf dapat dikelola menjadi aset produktif, maka diperlukan SDM yang memiliki kemampuan asset manajemen secara syariah.
Gubernur mengharapkan, GISWAF jadi solusi karena memiliki program lanjutan yang sistematis, terarah dan terukur. Semoga GISWAF dapat mengubah pola pikir masyarakat mengenai wakaf. Mengubah mindset masyarakat bahwa wakaf tidak hanya sekadar tanah atau masjid, namun juga bisa wakaf uang. Wakaf uang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pemberdayaan sosial masyarakat yang diambilkan dari pengembangan wakaf.
“Semoga Safari Wakaf ini berjalan lancar dan menjadi momentum baru untuk kemajuan perwakafan di Provinsi Kaltim. Umat Islam dan masyarakat pada umumnya, mendapat pengetahuan dan pemahaman. Selanjutnya kita berharap akan dapat dikembanghkannya program wakaf, sekaligus memberi kemudahan bagi para pewakaf (wakif) dalam menentukan tujuan penggunaan wakafnya,” kata Isran.
Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Dadang Mulyawan mengapresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Provinsi Kaltim dalam pelaksanaan Gerakan Indonesia Sadar Wakaf (Giswaf). Terlebih, Benua Etam merupakan provinsi pertama di Indonesia menjadi pilot project pelaksanaan program nasional yang digelorakan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Dadang mengakui potensi wakaf sangat besar. Namun, belum terkelola secara optimal, termasuk di Kaltim. “Ini amanah bagi kita semua. Melalui Giswaf inilah upaya memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat lebih dapat dilakukan,” kata Dadang Mulyawan .
Sementara itu Ketua panitia yang juga sekaligus sebagai Ketua MUI Kalimantan Timur, KH Hamri Has mengatakan kegiatan ini dalam rangka edukasi pemahaman tentang wakaf, dan dengan banyaknya wakaf terlantar, maka dari itu dewan agama mengadakan GISWAF ini.
“kegiatan ini dalam rangka edukasi ya, karena nasalah wakaf ini sudah lama sebenarnya, tapi masih dalam keadaan yang belum menunjukan efektifitas yang bisa dirasakan, bahkan banyak harta-harta wakaf yang terlantar, oleh karena itu dengan adanya GISWAF ini, yang diperani oleh departemen agama”, jelasnya KH Hamri Has.
Lanjut KH Hamri Has ,dengan digelarnya Gerakan Indonesia Sadar Wakaf (GISWAF) perdana di Kaltim ini, diharapkan untuk dapat terus berkelanjutan dan ditindaklanjuti agar masyarakat sendiri dapat memahami dengan benar terkait permasalahan wakaf di Kaltim bahkan di Indonesia nantinya.(Roghib)