Penguatan moderasi Beragama, MUI Kaltim Gelar Diskusi Tokoh Agama dan Pemuda
SAMARINDA –Muikaltim,or Id –Penguatan moderasi beragama adalah salah satu program prioritas Majelis Ulama Indonesia (MUI) RI. Sebagai implementasinya, komisi Hubungan Antar Umat Beragama MUI Kaltim menggelar diskusi antar tokoh ormas pemuda lintas agama, di Hotel Grand Sawit Samarinda, Sabtu (26/8/2023).
Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid dalam sambutanya mengapresiasi apa yang digelar komisi HAB yang telah menggelar kegiatan diskusi yang sangat bermanfaat menjelang pemilu 2024, yang mana masyarakat harus diciptakan hidup damai dan tenang.
“Saya sangat mengapresiasi komisi Hubungan antar Umat beragama yang telah menggelar diskusi diskusi dan dialog dialog, komisi ini sudah menggelar kegiatan 2 kali dalam sepekan ini kemarin di tempat ini juga komisi ini sudah menggelar kegiatan serupa yaitu dialog antar umat beragama dan sekarang diskusi antar tokoh ormas”, ujar KH Muhammad Rasyid
Selanjutnya mantan Ketua Baznas kaltim ini menaruh harapan besar Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Ormas Pemuda menjadi pelopor mewujudkan Pemilu damai di Bumi Etam Kalimantan Timur.
“Karenanya Diskusi Antar Tokoh Ormas Pemuda Lintas Agama yang kita selenggarakan ini diharap meningkatkan kesadaran tokoh pemuda ikut ambil bagian wujudkan pemilu damai,” ujar Imam Besar Islamic Center Samarinda ini.
Ketua Panitia Muhammad Idris ikhtiar menyebut kegiatan bertujuan mengajak tokoh ormas pemuda ikut ambil bagian merawat kebersamaan.
“Partai boleh beda tapi harus tetap satu Indonesia. Kehilangan emas bisa diganti beli baru, kehilangan pasangan bisa diganti pasangan baru, tapi kalau kita kehilangannya tanah air dimana kita bisa mencari gantinya,”: tegasnya.
Diskusi Antar Tokoh Ormas Pemuda Lintas Agama sendiri mengusung Tema Urgensi Peran Tokoh Agama Dalam Merawat Kerukunan dan Moderasi Beragama di Provinsi Kaltim Menuju Pemilu Damai 2024. Kegiatan diselenggarakan Komisi Hubungan Antar Umat Beragama DP MUI Kaltim.
Kegiatan diikuti 40 orang peserta dari unsur internal MUI dan organisasi masyarakat pemuda lintas agama. Hadir sebagai pembicara dari FKUB Kaltim Pdt Samuel Wattimena dan dari Kanwil Kemenag Kaltim Mohlis.
Pdt Samuel Wattimena mengatakan tokoh pemuda jadi elemen penting dalam mejaga mewujudkan kedamaian. Langkah awal harus dimiliki pemuda moral dan akhlak sebagai modal pembangunan. “Akidah agama jadi kompas mengarahkan kehidupan,” katanya.
Kegiatan kata dia dianggap penting dalam mengkokohkan persatuan dan kesatuan bangsa songsong pemilu. Menjadi rangkaian membangun hubungan disegala perbedaan kemajemukan yang ada.
Sementara Mohlis mengaku bersyukur MUI menyelenggarakan Diskusi Antar Tokoh Ormas Pemuda Lintas Agama. Kegiatan membantu mewujudkan moderasi beragama. “Ini sejalan dengan VISI MISI Kemenag sangat berkepentingan membangun masyarakat soleh dan moderat. Tokoh pemuda agama penting memahami apa itu moderasi beragama jangan sampai mudah terpancing,” katanya.
“Partai boleh beda tapi harus tetap satu Indonesia. Kehilangan emas bisa diganti beli baru, kehilangan pasangan bisa diganti pasangan baru, tapi kalau kita kehilangannya tanah air dimana kita bisa mencari gantinya,”: tegasnya.
Diskusi Antar Tokoh Ormas Pemuda Lintas Agama sendiri mengusung Tema Urgensi Peran Tokoh Agama Dalam Merawat Kerukunan dan Moderasi Beragama di Provinsi Kaltim Menuju Pemilu Damai 2024. Kegiatan diselenggarakan Komisi Hubungan Antar Umat Beragama DP MUI Kaltim.
Kegiatan diikuti 40 orang peserta dari unsur internal MUI dan organisasi masyarakat pemuda lintas agama. Hadir sebagai pembicara dari FKUB Kaltim Pdt Samuel Wattimena dan dari Kanwil Kemenag Kaltim Mohlis.
Pdt Samuel Wattimena mengatakan tokoh pemuda jadi elemen penting dalam menjaga mewujudkan kedamaian. Langkah awal harus dimiliki pemuda moral dan akhlak sebagai modal pembangunan. “Akidah agama jadi kompas mengarahkan kehidupan,” katanya.
Kegiatan kata dia dianggap penting dalam mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa songsong pemilu. Menjadi rangkaian membangun hubungan di segala perbedaan kemajemukan yang ada.
Sementara Mohlis mengaku bersyukur MUI menyelenggarakan Diskusi Antar Tokoh Ormas Pemuda Lintas Agama. Kegiatan membantu mewujudkan moderasi beragama.
“Ini sejalan dengan VISI MISI Kemenag sangat berkepentingan membangun masyarakat soleh dan moderat. Tokoh pemuda agama penting memahami apa itu moderasi beragama jangan sampai mudah terpancing,” katanya.(Ad /arf/Ghib)