
SAMARINDA (muikaltim, or id) – KH Muhammad Rasyid terpilih lagi yang kedua kali sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur 2025-2030. Terpilihnya Imam Besar Islamic Center Samarinda ini melalui (Musda) Musyawarah Daerah Majelis Ulama Indonesia (Musda) MUI ke-XI Provinsi kalimantan Timur 2025 yang berlangsung di Hotel Puri Samarinda, selasa-Rabu 2-4 Rajab 1447 H/22-24 Desember 2025, mengusung tema, “Meneguhkan Peran Ulama Dalam Menjaga Kesatuan Bangsa dan Kesejahteraan Umat “.
Musda dihadiri dewan pimpinan MUI pusat yang diwakili Wakil Ketua KH Mashuri Khamis dan Wakil Sekretaris jendral DR.KH Rahmad Hidayat, Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh dan staf.
Dari pihak Tuan rumah, Pengurus Harian dan Komisi MUI Prov kaltim, Pondok Pesantren, tokoh ulama, Baznas, tokoh masyarakat, cendikiawan dan Perwakilan MUI Kab Kota Se- Kaltim.

ketua Panitia KH Maksun Arif S.H.I menyampaikan, dalam Musda MUI Kaltim ke XI ini, memiliki 4 Agenda, yakni laporan pertanggungjawaban pengurus lama, pembahasan program kerja dan pemilihan pengurus baru periode 2025-2030. dan penggalangan dana untuk musibah banjir bandang di Sumatera.
“Dan Alhamdulillah kegiatan penggalangan dana yang dipandu Selamat Said(Pengurus MUI Kaltim) dirangkai dengan pembacaan puisi tentang bencana alam ini terkumpul dana sekitar 109 Juta , dana diperoleh dari paran pengusaha, pengurus MUI, peserta Musda dan lain lain,”katanya.
KH Mashuri Khamis mengapresiasi kegiatan Musda MUI yang luar biasa kompak dan berharap dapat menghasilkan pengurus yang lebih provisional, berbobot dan mendapat kepercayaan pemerintah dan masyarakat.
Dalam pengarahanya KH Mashuri Khamis, menekankan dalam berdakwah MUI sasar kalangan G z yang 60 persen usia produktif, disamping itu kedepan para pengurus MUI harus banyak mengambil jargon akhlakul karimah
“Ada penelitian banyak ilmuwan ilmuwan masuk islam karena terpikat pemeluknya mempunyai akhlak karimah yang tinggi,”ujarnya
DR.KH Rahmad Hidayat berpendapat , MUI kedepan tidak boleh mengabaikan program penguatan ekonomi umat.Umat islam yang mayoritas masih di garis kemiskinan harus betul betul mendapat perhatian
“Selama ini para konglomerat dikuasai non muslim, kedepan bagaimana kita harus mencetak pengusaha pengusaha besar dari umat islam,”katanya.
Lanjutnya MUI ke depan dalam dakwah agar lebih fokus ke kalangan Genz, Golongan Genz ini sebesar 60 persen dari penduduk indonesia, jadi tugas MUI adalah mencetak pemuda pemuda cemerlang yang berakhlak, Pintanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh, Meminta, momentum Musyawarah Daerah XI MUI kaltim diharapkan dapat merancang program kerja yang menjadikan MUI sebagai motor persatuan dalam keragaman daerah bersama para tokoh agama.
“Diharapkan hasil Musda MUI menjadi pijakan program perkhidmatan kepada umat dan bermitra dengan pemerintah menuju hidup harmoni umat beragama untuk membangun Kaltim yang sejahtera.”
Selaras dengan MUI pusat, Gubernur kaltim yang diwakili staf ahli Bidang Sumber Daya Alam (SDA), Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Rakyat, Arief Murdiyatno mengatakan, Musda MUI sebagai Momentum konsolidasi evaluasi dan penentuan arah perjuangan kedepan .

Gubernur kaltim menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus MUI kalau Kalimantan Timur periode sebelumnya atas dedikasi pengabdian dan peran strategisnya dalam membimbing umat menjaga keharmonisan serta menjadi penyejuk di tengah dinamika sosial dan keagamaan
“MUI selama ini menjadi mitra strategis pemerintah, pemerintah membutuhkan pandangan juga bimbingan para ulama agar setiap kebijakan dan program pembangunan mempunyai nilai-nilai keagamaan keadilan sosial dan juga kemaslahatan umat,”katanya.

Sementara itu Usai terpilih, KH Muhammad Rasyid, menyampaikan rasa syukur, apresiasi kepada pengurus atas tuntasnya amanah yang ia emban selama lima tahun terakhir. Walau banyak kekurangan namun lebih banyak kelebihan yang dicapai.
Lanjutnya ,selama 5 tahun tercatat 173 kegiatan, dengan rincian kegiatan dewan pimpinan 33 kegiatan, Komisi sebanyak 123 kegiatan, dan Lembaga atau badan sebanyak 17 kegiatan.
“Alhamdulillah kami sudah menggelar sebanyak 173 kegiatan dari biaya dana hibah dan non hibah, dengan cara kolaborasi, kerjasama dan sponsor yang tidak mengikat,”ujarnya
Kata mantan ketua NU Kaltim ini, dengan banyaknya kegiatan yang bersumber dari APBD Kaltim, dengan cara kerjasama, kolaborasi dan sponsor menunjukkan MUI semakin dipercaya masyarakat , pemerintah dan pihak ketiga.
“Kepercayaan ini karena banyak kegiatan yang menyentuh lapisan masyarakat seperti kegiatan penguatan ekonomi, pelatihan pelatihan fardhu kifayah,pelatihan penyembelihan hewan kurban, program halal , rakernas Pinbas, Pendidikan kader ulama, kegiatan ini jelas jelas menyentuh masyarakat hingga bawah. Begitu juga kerja sama kerja sama jelas saling menguntungkan dengan pihak pemerintah dan pihak lain,jelasnya. Dan yang mengejutkan MUI kaltim menang lomba youtube urutan ke 3 besar.
Dalam kancah nasional MUI kaltim juga hadir dengan menghadiri acara acara di Jakarta seperti Rakernas, munas”monev MUI kaltim 5 besar nasional dan yang mengejutkan MUI kaltim menang lomba youtup,”ini merupakan kebanggan tersendiri, ujarnya lagi.
Kedepan, pinta KH Muhammad Rasyid, kegiatan MUI harus lebih menyentuh masyarakat, terutama masyarakat bawah yang masih perlu bimbingan dari para guru, ulama.
“Selama 4 tahun lebih ini, MUI melalui komisi dan lembaga banyak menggelar kegiatan, seperti pelatihan, seminar, talkshow dan lain lain ternyata ini tidak cukup, MUI perlu terobosan terobosan yang lebih menyentuh masyarakat,”ujarnya.
Kegiatan yang lebih dibutuhkan masyarakat, lanjut KH Muhammad Rasyid adalah seperti pelatihan penyembelihan hewan, hewan kurban atau unggas, juga pelatihan fardhu kifayah.
Masalah penyembelihan hewan kurban dan unggas ternyata masih ditemukan dimana mana, dikampung, dipasar di RPH, RPU banyak yang belum halalan thoyyiban dan ini kawajiban MUI yang menjawab tantangan ini.
“LPPOM MUI kaltim, memang sudah menggelar kegiatan yuleha (tentang tata cara penyembelihan hewan kurban) di Kab penajam, Kab paser termasuk di Bontang , Tapi masih perlu ditingkatkan lagi,”harap KH Muhammad Rasyid.
Lanjut KH Muhammad Rasyid, masalah yang tak kalah urgen, selain masalah halal adalah pembinaan mualaf yang masih sangat minim. Seperti di Samarinda ada ratusan mualaf tetapi yang tersentuh pembinaan hanya segelintir.
Harapan terbesar KH Muhammad Rasyid, MUI kaltim berusaha keras mendapatkan sertifikasi ISO 9001, maka kita perlu mewujudkan organisasi MUI yang modern, profesional dan akuntabel. “Oleh karena itu saya minta jajaran sekretariat bisa terus meningkatkan kedisiplinan, ketelitian dan kelengkapan dalam administrasi yang diperlukan,” harapnya.(Ketua Komisi infokom MUI kaltim/Roghib)
![]()