MUI Kaltim Hadiri Rakordawil MUI Se -Kalimantan di Banjarmasin

Samarinda , www,muikaltim,org-Sekitar 15 Orang Pengurus dan sekertariat MUI Kalimantan Timur menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wilayah V se-Kalimantan Tahun 2019 digelar di salah satu hotel berbintang, Banjarbaru, Belum lama ini.
Pengurus MUI Kaltim yang hadir diantaranya, Ketua Umum MUI Kaltim KH Hamri Has, Wakil Sekertaris Umum H Mansyah, Ketua Komisi Dakwah Drs H Abdurrahman, Ketua Komisi Fatwa, KH Makmun Syar,i, Komisi Kominfo H Muryadi Syahmi, Komisi Perempuan,utusan MUI Kab Kota se –kaltim, Peninjau beserta Staf tata Usaha MUI kaltim.
Menurut Ketua MUI kaltim KH Hamri Has yang hadir bersama Wakil Sekertaris MUI Kaltim H Mansyah menjelaskan Rakorda MUI bertujuan meningkatkan kerjasama MUI dengan berbagai pihak, khususnya dengan instansi Pemerintah, Ormas/Lembaga keagamaan Islam.
Meningkatkan kerjasama dengan swasta dan sebagainya, khususnya dalam pelaksanaan program-program hasil Munas di Lombok belum lama ini, Merumuskan bentuk-bentuk operasional program-program unggulan MUI serta program-program kerja sama dengan pihak lain terutama di bidang Dakwah untuk Ketahanan Aqidah.

Rakorda MUI yang dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat antara lain Ketua MUI Pusat Bidang Pemberdayagunaan Ekonomi, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, KH Lukmanul Hakim, Wasekjen MUI Pusat, serta ratusan peserta itu juga menjadi momen tepat untuk memperkuat peran ulama dalam kiprah membangun bangsa. Kegiatan Rakorda merupakan salah satu sumbangsih MUI dalam mendukung pemerintah , terutama di bidang pembangunan SDM umat.
“MUI se Kalimantan berharap rakorda bisa meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta untuk lebih berperan aktif melaksanakan program bernilai edukasi keagamaan.meningkatkan kerjasama MUI dengan berbagai pihak, khususnya dengan instansi Pemerintah, Ormas/Lembaga keagamaan Islam.,” Ujar Ketua MUi KH Hamri Has
Ketua MUI Pusat Bidang Pemberdayagunaan Ekonomi, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, KH Lukmanul Hakim dalam sambutaya mengatakan, Pemberdaayaan umat adalah program unggulan MUI oleh karena itu dari MUI pusat sampai Kecamatan harus bisa merealisasikan dengan berbagai bentuk.
“Kalimantan Timur akan dijadikan ibukota RI, ini juga merupakan Pekerjaam Rumah PR yang berat untuk pengurus MUI, khususnya MUI Kalimantan Timur agar pembangunan berjalan lancar dan tidak ada dampak dampak negative bagi pembinaan umat di Kalimantan,”ujar Lukman.
Menurutnya pengurus MUI juga harus bisa mencegah berita berita hoak, ujaran kebencian dan radikalisme.caci maki terhadap ulama dan pemerintah.
“Saya menghimbau para ulama, khususnya pengurus MUI agar bisa mengajak masyarakat untuk tidak mudah dihasut dan menghasut, jangan menghina, memaki, saling menyesatkan, saling mengkafirkan,”ajak Lukman Hakim.

Sementara itu Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dalam sambutan tertulis dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Fathurrahman mengapresiasi kegiatan Rakorda MUI Wilayah V se Kalimantan.
Sebagai sebuah lembaga, Fathurrahman berharap MUI di wilayah Kalimantan mampu mengarahkan masyarakat agar memahami agama Islam dengan lebih baik, terutama terkait hukum-hukum terkini yang timbul akibat perkembangan zaman.
“Melihat dari kondisi kekinian dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara maka keberadaan lembaga-lembaga keagamaan Islam seperti MUI akan menjadi lebih penting dalam menangkal permasalahan SARA atau isu-isu yang mengatasnamakan agama, radikalisme dan lainnya,” ujarnya.
Fathurrahman melanjutkan, MUI berperan dalam memelihara keharmonisan dan kerukunan antara umat seagama melalui pandangan dari sisi hukum Islam.
“Alhamdulillah di Kalimantan kehidupan beragama berjalan dengan harmonis, demikian pula dengan organisasi keagamaan yang tumbuh dan berkembang di wilayah kita,” ucapnya
Namun demikian, Fathurrahman berpesan agar masyarakat tidak terlena dengan keadaan yang demikian, melainkan harus mawas diri dan waspada terhadap kemungkinan munculnya benih perpecahan akibat permasalahan agama.
Oleh karena itu, lanjut dia, dukungan MUI sangat dibutuhkan, mengingat keberadaannya cukup sentral dalam melahirkan pemikiran yang konstruktif untuk membina kehidupan masyarakat yang harmonis.
“Mari kita bangun koordinasi yang maksimal sehingga peran dan tugas kita masing-masing akan dapat berjalan secara sinergis. Insya Allah hal itu akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk kebangsaan dan keumatan,” ungkapnya. (Mansyah/Ghib)