MUI Kaltim gelar talkshow literasi medsos berwawasan islam washatiyah

0
Peserta dan nara sumber dan pengurus MUI foto bersama (Fhoto Ghib)

\Samarinda ,muikaltim,or,id- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur melalui Komisi Informasi dan Komunikasi( Infokom) menggelar Talkshow Literasi  Medsos  Berwawasan Islam Wasathiyah,   dengan tema “Jaga Dunia Maya, Jaga Akhlak Bangsa”. Rabu 23 November 2022.

Talkshow Literasi Media Sosial yang digelar di Hotel Bumi Senyiur ini,  menghadirkan 3 narasumber , yaitu Ketua MUI Prov kaltim KH Muhammad Rasyid, Sitti Syahar Inayah, Herman A Hasan dan  dipandu oleh Selamat Said Sanib selaku moderator. 

Nara Sumber dan panitia fhoto bersama (Fhoto Roghib)

Kegiatan  berlangsung satu hari  ini diselenggarakan di  Hotel Senyiur Jl. Pangeran Diponegoro No.17-19,  Samarinda, , dibuka  Gubernur Kaltim  diwakili Wakil Kepala Dinas Kominfo kaltim Edi Hermanto Noor sekaligus membuka acara Talkshow  yang diikuti   70  peserta perwakilan Ormas, Mahasiswa,  ustadz, Youtuber dan Pegiat Media sosial.

“Atas nama Gubernur kaltim bapak H Isran Noor saya mengapresiasi MUI kaltim khususnya Komisi Infokom  menggelar Talkshow Literasi  Medsos  Berwawasan Islam Wasathiyah dan ini sangat bermanfaat dimana medsos saat ini penuh berita hoax, ujaran kebencian, saling olok, bully antar anak bangsa, sangat tepat infokom MUI menggelar acara ini, sekali lagi saya sangat mengapresiasi,” kata Edy Hermanto .

Wakil Kepala Dinas kominfo kaltim ini Mengingatkan masyarakat  yang saat ini  masa era digital dan  pesatnya teknologi dan komunikasi, untuk waspada. Budayakan  melakukan pengecekan dari siapa, bagaimana dan harus dianalisa apakah berita tersebut benar atau hoax . kalau fakta perlu di share, kalau palsu jangan disebarluaskan.Netizen harus bijak bermedsos karena akibat kesembronoan bisa mengakibatkan kita terkena hukum.

.”Ada fatwa MUI yang isinya setiap muslim yang bermuamalah melalui media sosial diharamkan melakukan ghibah, fitnah, namimah, dan penyebaran permusuhan, melakukan bullying, ujaran kebencian, dan permusuhan atas dasar suku, agama, ras, atau antar golongan, menyebarkan hoax, pornografi, kemaksiatan, dan segala hal yang terlarang secara syar’i.,:Ujar Eddy Hermanto Noor mengutip Fatwa MUI no 24.

Para Nara Sumber memaparkan makalahnya, dipandu Host Selamat Said (Fhoto Roghib)

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim KH Mohammad Rasyid  mengajak semua generasi bangsa cerdas memanfaatkan media sosial (medsos), sehingga tidak gampang terjebak oleh berbagai informasi yang belum pasti kebenarannya.

 “Apalagi banyak berita bohong di medsos, sehingga jangan sampai kita mudah terpedaya, jangan pula asal share (membagikan),” kata Ketua MUI Kaltim, KH Muhammad Rasyid saat menjadi narasumber dalam talkshow literasi media sosial dengan tema “Mengenal Islam Washatiyah.

 Ia mengatakan,  Kaltim saat ini yang berpenduduk 3,78 juta jiwa, terdiri atas berbagai suku dan agama, sehingga warga Kaltim diminta tidak saling mengunggulkan atau menghina suku atau agama lain, namun harus saling menghormati agar kedamaian yang selama ini sudah terwujud, selalu terpelihara.

 Di sesi kedua   dosen Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Sitti Syahar Inayah yang  membawakan  materi dengan tema “Cerdas bermedia dengan cara menjadi awam”. Menyampaikan, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan untuk memproses informasi, yakni menyaring dengan membuat keputusan tentang pesan, sehingga bisa diseleksi mana informasi yang layak dikonsumsi dan mana yang tidak.

Herman A Hasan dari Universitas Nahdlatul  Ulama (UNU kaltim yang kebagian sesi terakhir mengingatkan kepada masyarakat agar menyaring informasi, mana informasi yang benar, hoax, fitnah.

“jangan asal share  sebelum dicek berita kebenaranya, karena dengan men share berita hoax  akan mengakibatkan orang lain menjadi celaka, seperti firman Alloh  surat Al Hujurat 6

”Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”, Ujar Ketua Pemuda Ka’bah  Kaltim ini.

Herman A Hasan mengajak kepada masyarakat, khususnya generasi milenial  agar menjadi Mujahid digital, salah satu tugas mujahid digital, memperbanyak konten konten Keislaman yang moderat (Wasathiyah) di dunia digital, baik di media mainstream maupun media sosial.

“Teknologi dari tahun ke tahun akan terus berkembang dan maju, tidak ada jalan lain selain kita berkecimpung di dalamnya, lalu memanfaatkan untuk berdakwah,” kata Sekretaris Komisi Infokom MUI kaltim.

Sementara itu Ketua Komisi Infokom MUI kaltim Muhammad Roghib yang  sekaligus sebagai  ketua panitia Talkshow Literasi Medsos Berbasis Islam Wasathiyah mengatakan,  Tujuan dari Kegiatan ini ,Pertama adalah sebagai  upaya penanaman pemikiran Islam wasathiyah terhadap generasi muda islam,

 Kedua dapat memberi gambaran kondisi jagat maya terkini, khususnya kepada aktivis Ormas Keagamaan dan ketiga, menjadikan generasi muda sebagai agen perubahan yang melahirkan kondusifitas dunia maya khususnya medsos di masyarakat. Ke empat,  Untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya hoax dan ujaran kebencian. 

Wartawan/redaktur : Muhamad Roghib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *