MUI Kaltim Gelar Bimtek Peningkatan kompetensi Mubaligh dan Takmir Masjid

0
MUI Kaltim Gelar Bimtek Peningkatan kompetensi Mubaligh dan Takmir Masjid

SAMARINDA MUI Kaltim, or id-Majelis Ulama Indonesia (MUI)  Provinsi kaltim  melalui Komisi dakwah dan Pengembangan masyarakat   menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan kompetensi  Da, i, Mubaligh  dan Takmir Masjid se-kaltim  Sabtu 26 /8/2023 di Hotel Amaris  jalan Dr Sutomo Samarinda

Membuka kegiatan sekaligus  member sambutan Sekretaris Umum MUI Kaltim  mengapresiasi Komisi Dakwah dan  Pengembangan Masyarakat yang telah menggelar Bimtek  semoga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi Dai, Mubaligh dan takmir masjid.

“Alhamdulillah Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI kaltim bisa menggelar kegiatan Bimtek semoga kegiatan ini bermanfaat dan berkah bagi para dai, mubaligh dan takmir Masjid,” ujar Drs H Samudi

Lanjut Samudi Dewasa ini kita dihadapkan pada munculnya kelompok Islam yang intoleran, eksklusif, mudah mengkafirkan orang, kaku, dan kelompok lain yang gampang menyatakan permusuhan dan melakukan konflik, bahkan kalau perlu melakukan kekerasan terhadap sesama muslim yang tidak sepaham dengan kelompoknya. Selain itu kita juga dihadapkan pada munculnya komunitas Islam yang cenderung liberal dan permisif .
Kedua kelompok tersebut tergolong kelompok ekstrem kanan (tatharruf  yamini) dan ekstrem kiri (yasari), yang bertentangan dengan wujud ideal dalam mengimplementasikan  ajaran Islam di Indonesia bahkan dunia.Oleh karena itu Islam wasathiyah sangat cocok diterapkan di Indonesia.

Kata H Samudi MUI bersama kemenag selalu mengkampanyekan islam wasathiyah  , islam yang tengah, moderat Praktik amaliyah keagamaan Islam Wasathiyah meliputi: (1) Tawassuth (mengambil jalan tengah) yaitu pemahaman dan pengamalan yang tidak ifrath (berlebih-lebihan dalam beragama) dan tafrith (mengurangi ajaran agama), (2) Tawazun (berkesinambungan) yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi.

“MUI  selalu kampanyekan islam wasathiyah, kalau kemenag moderasi agama, pada dasarnya sama bahwa ingin menciptakan suasana Negara yang aman, damai dan saling menghormati antar pemeluk agama,”tegas Samudi.

Sementara itu Ketua Panitia Kegiatan Bimtek Dai. Mubaligh dan Takmir Masjid  H Ahmad fauzi Abdurrahman,Lc.MH  mengatakan peserta dari kegiatan ini sekitar 35 orang terdiri dari pengurus Masjid se-kaltim, para Dai, dan pengurus MUI.

Ia  berharap kegiatan Bimtek bisa berjalan lancar sampai selesai karena acara ini  dananya dari Pemprov kaltim yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Sedangkan tujuan dari pada kegiatan ini  Pertama adalah memberikan wawasan kepada para dai dan takmir masjid  untuk paham islam wasathiyah, paham moderasi agama dan dijalankan dan disosialisasikan  di tengah masyarakat. kedua peserta nantinya bisa memaksimalkan digitalisasi didalam  kegiatan masjid.

“Jadi kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan para dai dan takmir agar berwawasan islam moderat atau islam wasathiyah yang kedua para pengurus masjid agar memanfaatkan kegiatan, operasional masjid dengan digitalisasi,” ujarnya.

Panitia menghadirkan 3 narasumber  Pertama adalah DR H Baequni,M,Pd dengan makalah “Optimalisasi Manajemen Kemasjidan Menuju Masjid Berwawasan Moderat”

Kedua, KH Ahmad Zaini SH (Guru Zaini) dengan Makalah  “Retorika Dakwah dan Jejak Digital Dai berwawasan Moderat” dan terakhir Dr Fuad Fansuri,Lc,MThi dengan makalah “Strategi dakwah Digital”

“Untuk sesi terakhir ini para peserta selain mendengarkan paparan tentang strategi membuat youtube, bagaimana meningkatkan  like  like dan subscribe channel Youtube kemudian para peserta praktek membuat yaotube ,” jelas  Ahmad fauzi Abdurrahman.

(Ghib/adv –Mui kaltim)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *