MUI Islamkan Merry; Sempat Dipaksa Murtad Masuk Islam Lagi

SAMARINDA WWW.MUIKALTIM,ORG- Merry Indriani Saman adalah termasuk gadis yang periang, Gadis yang lahir tanggal 9 januari 2001 ini hidup bahagia bersama kedua orang tuanya. Kehidupan sehari hari gadis yang tinggal di jalan merdeka ini seperti gadis lainya, pergi kesekolah, bermain dan berkumpul bersama kelarga.
Orang tuanya juga memanjakan dengan membelikan HP terbaru untuknya, untuk pergi kesekolah di SMEA di Samarinda ia memaki motor Scupy terbaru yang juga pembelian dari orang tuanya.

Dengan sttus yang disandangnya sebagai gadis yang cukup mapan, karena semua keperluan sehari hari sudah tercukupi, bahkan lebih karena gadis manis ini bisa menyisihkan uang jajannya untuk ditabung.
Walaupun kehidupan yang mapam Merey temasuk gadis yang taat beragama, tak pernah meninggalkan salat dan mengaji. Karena ingin menjadi anak shalihah ia sempat keluar dari sekolah SMEA dan masuk pesantren di Subulus Salam Jalan Kebaktian Samarinda.
Seperti kata pepatah untung tak bisa diraih, malang tak bisa ditolak, kehidupan Merrey berubah. Sejak orang tuanya bercerei kehidupan Merrey dan adik-adiknya serta keluarganya berantakan. Ibunya pun pulang kampung ke Pedalaman Kabupaten Mahulu.
Disinilah kehidupan Merrey mulai berubah. Merrey dipaksa ibunya ikut pulang kampung di Pedalaman dan celakanya ibunya yang dulu Islam kembali ke agama semula Kristen dan Merrey pun juga diajak murtad.
Merey yang sudah pernah ke pondok pesantren hatinya berontak ketika harus mengikuti kegiatan gereja, kegiatan, misa, bahkan waktu kegiatan basuh kaki Merry sempat menangis.
“Tidak tahu setiap ke gereja hatiku selalu tidak enak, kaya ada yang berontak dalam hati, bahkan waktu acara saling basuh kaki aku sempat menagis,”cerita Merry kepada Amanah Ummat.
Lanjut Merry ketika pindah ke agama kisten hamper tiap hari mimpi didatangi orang tua berjenggot putih, orang tersebut tidak bicara apa apa, tapi hamper tiap hari menemuia walaupun dalam mimpi.
“Aku hampir setiap hari mimpi didatangi kai kai berjenggot, bahkan pernah setengah sadar ketemu sama orang yang sama,” kisah Merrey.

Alloh masih sayang sama Merry dan hidayah masih memihaknya, lewat tantenya yang ada di Samarinda Merry bisa diboyong ke Samarinda lagi dan merry pun tak terbendung hatinya ingin memeluk agama Islam lagi.
“Saya sama keluarga sengaja datang ke MUI untuk di islamkan lagi, saya minta petunjuk dan bimbinganya,” pinta Mery.
Ketua MUI KH Hamri Has didampingi Sekertais MUI Kaltim H Syahruddin, Wakil Sekertaris H Mansyah pun merepon keinginan Merry dan membimbing untuk disyahadtkan lagi.
KH Hamri Has berpesan kepada Merry agar tidak pindah agama lagi, karena kalau sudah Islam keluar memeluk agama selain islam namanya murtad
“Saya juga berpesan kalau sudah beragama Islam harus melaksanakan ajaran islam seperti puasa, shalat, haji, zakat, beragama tidak boleh main main, harus bisa melaksanakan ajanyanya secara istiqomah,”Pesan KH Hamri Has.(Roghib)