Komisi PRK MUI Kaltim Gelar Orientasi Keluarga Sakinah”Menyiapkan Generasi Yang Cerdas dan Beraklakul Karimah Melalui Pondok Pesantren”

0
Komisi PRK MUI Kaltim Gelar Orientasi Keluarga Sakinah”Menyiapkan Generasi Yang Cerdas dan Beraklakul Karimah Melalui Pondok Pesantren”

SAMARINDA –Muikaltim.or.id  Majelis Ulama  Indonesia (MUI)  Kalimantan Timur  melalui Komisi  Perempuan Remaja dan Keluarga  menggelar  orientasi keluarga sakinah  “Menyiapkan Generasi Cerdas dan Berklakul karimah  melalui pondok pesantren” “di Pondok Pesantren Darussa’adah Lubuk Sawah (MugiRejo) Samarinda , Sabtu 22 Juli 2023.

Kegiatan yang dibuka Ketua MUI  Provinsi kaltim  KH Muhammad Rasyid menghadirkan  3 Narasumber, yaitu  Pertama , Dr.HJ Aminah Djafar Sabran,M,Pd dengan membawa makalah “ Kontribusi Pesantren Dalam Penanaman Akhlakul Karimah”, Narasumber kedua Dr Hajah Darmawati,M Hum dengan makalah “Perlindungan Anak di  Lingkungan Pesantren, kemudian narasumber  ketiga  Dr,HJ Shogirah,M,Ag dengan makalah “Santri Penuh Talenta  yang Menarik Perhatian Dunia”.

Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid  dalam sambutanya  mengucapkan terimakasih kepada Komisi PRK yang telah menggelar kegiatan    Orientasi Keluarga Sakinah  Menyiapkan Generasi Cerdas dan Berklakul karimah  melalui pondok pesantren.

Gelaran ini kata  Imam Besar Masjid Islamic Center Samarinda merupakan implementasi dari program MUI  khadimul  Ummah  untuk melayani umat .

“Saya sangat mengapresiasi Peran Komisi Perempuan Remaja dan keluarga(PRK) untuk mengimplementasikan program MUI yang hari ini menggelar kegiatan  Orientasi Keluarga yaitu dalam rangka memberikan penguatan pada  pesantren dan santrinya,”

“ini juga sebagai bentuk program PRK  berkolaborasi atau kerjasama dengan  pihak ketiga yang tidak mengikat. Saya Melihat  komisi PRK beberapa kaenggelar seminar/talkshow dengan peserta sampai 300 orang tetapi  dengan  dana terbatas bisa dilaksanakan  ,” ujar mantan Ketua Baznas Kaltim ini.

Pengurus MUI Kaltim dan pimpinan pondok pesantren Darussa,adah serta komisi Perempuan Remaja dan keluarga fhoto bersama

Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Darussaadah KH Ir Husni Muttaqin , melaporkan   Pondok pesantren Darussaadah pembangunanya mencapai 90 Persen.  Pada tahun 2000, awalnya hanya sekolah diniyah dan panti asuhan hingga  , kemudian terus berkembang hingga saat ini ada Madrasah, SD ,  SMP  hingga SMK dan pesantren.

“ Yayasan Nurul Haq mengelola berapa lingkup pendidikan  antara lain PAUD Buah Hati, SD, SMP dan SMK Terpadu Madina.   SMK Terpadu Madina adalah lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Pondok Pesantren Darussa’adah,”ujarnya

lanjut KH Husni Thamrin,  pesantrennya  berharap bisa membina dan menjaga santri  dengan konsep tarbiyah , ingin menjadikan anak yang lebih baik. Pihak Pesantren  mengakui tidak bisa merubah anak seperti memperbaiki mobil yang rusak dan langsung bisa baik, tapi sebuah ikhtiar untuk berbuat maksimal untuk memperbaiki manusia terutama anak masa belajar

“Kami tidak bisa seperti bengkel yang bisa sempurna memperbaiki manusia yang kurang baik, tetapi sebuah ikhtiar untuk menjadikan manusia yang lebih baik,”kata Pengurus MUI Samarinda ini

Untuk membangun manusia yang bertakwa  dengan mengajak santri dan guru menjadi teladan, dengan demikian terjalin  saling kerja sama, saling selalu memperbaiki.

“Kami di pesantren ini  membikin tata tertib dan aturan mulai anak bangun tidur hingga tidur lagi, yang belum tahajud agar tahajud, termasuk puasa senin kamis hingga puasa daud, dalam  pergaulan sehari- hari kemis ingin mereka jujur, kami juga ingin menjadi pengganti orang tua yang membuat mereka bahagia dan nyaman, ada juga hukuman tapi bukan bentuk fisik ,tapi pembinaan,”cerita KH Husni Thamrin.

Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga selalu aktif memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang keluarga Sakinah

Sementara  itu dalam pelaksanaan orientasi Kerluarga  Sakinah  Dr Hj Aminah Djafar Sabran   dengan membawa Tema Makalah” Kontribusi Pesantren Dalam Penenaman Aklklakul  karimah   memulai membahas tentang adab dan bermain di pesantren Dr Hajah  Aminah bercerita suatu hari ketemu professor. Sang profesor  (Red Lupa nama) bercerita kalau dulu anak yang sangat nakal dan bermasalah, sebagai anak yang nakal pasti banyak  musuh, kemudian orang tuanya masukkan dia  ke pesantren dan singkat cerita dia jadi orang sukses hingga Profesor dan mendapat beasiswa di Amerika serikat.

“Sekarang dia menjadi dosen di Australia dan menjadi dosen yang pintar, baik dan berakhlak, Dia bercerita dengan saya kalau yang mengubah dirinya adalah pesantren. Jadi disini kita bisa belajar yang bobrok aja bisa berubah baik, apalagi yang sudah baik, pasti akan lebih baik. Ternyata pesantren punya kontribusi besar terhadap terwujudnya keluarga Sakinah” cerita Hajah  Aminah

 

Dr.HJ Aminah Djafar Sabran,M,Pd dengan membawa makalah “ Kontribusi Pesantren Dalam Penanaman Akhlakul Karimah

Hajah Aminah tidak menampik sekarang pesantren banyak diminati orang tua karena misinya menjadikan anak memiliki kecerdasan sosial, memiliki kecerdasan intelektual dan menjadikan anak memiliki kecerdasan Sosial. Jadi jebolan pesantren mempunya nilai plus selain ahli pengetahuan umum juga ahli agama , ditambah akhlaknya yang karimah.

Sementara pembicara kedua  Dr Dharmawati, M Hum, dalam makalahnya  perlindungan anak di lingkungan pesantren lebih menyoroti tentang  sifat anak mengutip pendapat R.A. Kosnan anak-anak yaitu manusia muda dalam umur muda dalam jiwa dan perjalanan hidupnya karena mudah terpengaruh untuk keadaan sekitarnya, oleh karena itu  anak-anak perlu diperhatikan secara sungguh sungguh.

PARA SANTRI pESERTA ORIENTASI KELUARGA SAKINAH MENDAPATKAN HADIAH KARENA  BERANI BERTANYA

“  Tapi saya menganjurkan agar anak lebih aman dan disiplin bila sekolah di pondok, karena aturan pondok yang ketat dan disiplin menjadikan anak mandiri dan faham agama. Negara juga melindungi anak  dengan  Undang Undang no 23  tahun 2002 tentang perlindungan anak ,bahwa setiap anak berhak mendapatkan perlindungan  di satun pendidikan dari kejahatan seksual  dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik atau sesa a peserta  didik, bagi yang melanggar bisa dihukum minimal 3 tahun,” ujar Dharmawati.

Narasumber kedua Dr Hajah Darmawati,M Hum dengan makalah “Perlindungan Anak di Lingkungan Pesantren

Menurutnya pondok juga terbukti bisa mengubah anak  menjadi lebih baik. Dia menceritakan kisah ustadz Arifin Ilham awal  di pesantren dia nakal, sering digundul, tapi setahun  di pondok  sudah berubah 180 Derajat jadi baik.

“Ingat Kh Hazim Muzadi  yang pernah menjadi Ketua PBNU, KH Din syamsudin yang pernah menjadi Ketua Muhammadiyah, Nurcholis madjid tokoh cendekiawan semua jebolan dari pondok, “ kisah dosen UINSI Samarinda ini.

Dr Dharmawati juga   mengingatkan  , sekolah di pondok nantinya tidak harus jadi kyai atau ustadz, tapi jadilah dokter , pengusaha, dosen, pengacara, yang beriman dan berakhlak.

Saya berpesan pada  santri agar selalu semangat , disiplin,sabar dan istiqomah  dalam menjalani pendidikan yang mana pasti banyak mengalami kendala, rintangan, tapi yakinlah nanti setelah sukses akan menerima kesuksesan. man jadda wajada.  siapa yang bersungguh maka ia akan menemukan , berakit rakit dahulu  kemudian mendapat kesuksesan

Sebagai pembicara terakhir atau pamungkas  Dr Hajah Siti Sagirah,M,Ag membawa makalah  dengan judul”  Santri MultiTalenta Menarik Dunia. Santri memiliki bakat yang banyak sehingga dia bisa melakukan apa saja.

Lanjut Sitti  Sagirah Santri mendapatkan pelajaran yang di umum tidak diajarkan seperti kajian kitab  kuning, bahasa arab, adab atau sopan santun  di pesantren juga diajari pelajaran umum seperti matematika, IPA, juga diajari digital.

narasumber ketiga Dr,HJ Shogirah,M,Ag dengan makalah “Santri Penuh Talenta yang Menarik Perhatian Dunia

Santri juga diajarkan hidup disiplin, istiqomah, jujur .Dia belajar dan ibadah dari malam (Tahajud) sampai malam lagi, memiliki aktvfitas yang terus menerus bakal mendatangkan kebaikan

“Inilah bahwa seorang santri  memiliki  kelebihan dibanding yang bukan santri. Santri memiliki bekal ilmu agama dan umum yang sudah cukup,  memiliki akhlak, pandai digital sehingga tidak akan mengecewakan masyarakat . Inilah talenta yang dimiliki santri, santri seperti ini pasti dirindukan semua orang, dirindukan dunia, maka jangan kecil hati jadi santri” jelasnya

Siti Sagirah berpesan pada santri agar menjaga amanah orang tua, jangan sia siakan keinginan orang tua . Amanah orang tua  mengirim anaknya menjadi santri  hanya berkeinginan  anak menjadi salih ,paham agama dan akhlakul karimah.

Pesan selanjutnya santri harus jujur, tidak boleh memiliki hak yang bukan haknya, santri tak boleh ambil sabun, sandal, baju  bahkan uang ke sesama santri. Kejujuran adalah modal menjadi orang yang bertalenta.(m.Ghib)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *