KH Abdul Hanan Terpilih Ketua MUI Kutai Kartanegara

Kutai Kartanegara muikaltim,or,id-KH Abdul Hanan terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum MUI Kutai kartanegara periode 2021-2026 dalam Musyawarah Daerah (Musda) X MUI Kukar X di Grand Elty Singgasana pada Ahad (12/12/2021) .
Musda sendiri dibuka langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara Drs. Edi Damansyah, M.Si. Dalam sambutannya, Bupati memberikan apresiasi atas kerja MUI, khususnya di Kukar dalam pembinaan umat , dan kedepannya dia berharap kerjasamanya terus ditingkatkan.
“Saya mengapresiasi keharmonisan antara Pemkab Kukar dan Ormas keagamaan, termasuk MUI sangat baik dan menjadikan Kukar termasuk daerah yang kondusif.. Ini tentu peran ulama sangat strategis untuk terus mengabdikan pada umat di kukar, makasih para ulama ”ujar Edy Darmansyah
Selanjutnya Bupati Edy Darmansyah mengajak semua pihak termasuk MUI untuk menjaga marwah , menjadikan organisasi terdepan dan dinamis. Pemkab Kukar sangat mendukung dan akan terus kerja sama dengan para tokoh agama dan ulama , karena Perda Kukar no 6 tahun 2021 dimana Kukar akan menjadikan program keagamaan menjadi prioritas.
“Di Kukar ada Program 1 Desa 1 Hafidz Al-Quran , Program Da’i Masuk Desa, dan ini bisa dikolaborasikan dengan program MUI Kukar yaitu dai idaman. Dan Pemkab Kukar tentunya sangat mendukung program MUI. Pemkab Kukar sadar MUI sebagai mitra pemerintah, Pemkab kukar tidak bisa kerja sendirian, semua tokoh agama, ulama harus saling mendukung agar program kukar untuk meningkatkan keagamaan sukses,” kata Bupati Edy Darmansyah.

Ketua MUI Provinsi kalimantan Timur yang diwakili Sekretaris umum Drs Samudi berpesan agar MUI Kukar dalam menyusun kepengurusan jangan salah pilih, harus melalui musyawarah dan betul betul yang dipilih adalah yang sesuai dengan visi misi MUI,
Samudi meminta pengurus MUI yang khadimul ummah dan shadiqul hukumah atau pelayan umat dan mitra pemerintah, MUI harus mesra dengan pemerintah karena MUI perlu bantuan dana operasional dari pemerintah. Tapi walau MUI sebagai organisasi mitra pemerintah tidak boleh meninggalkan independensinya.
“ Selain Khadimul Ummah, Sadiqul Hukuman , MUI juga sebagai sebagai tenda besar umat islam yang mana MUI merupakan wadah keumatan yang menghimpun ulama, zuama, dan cendekiawan Islam di Indonesia. Seperti, NU. Muhammadiyah, Syariat Islam, Perti, Al Washliyah, Mathlaul Anwar, GUPPI, DMI,PTDI, dan Al Ittihadiyah.
Sementara itu Ketua MUI KH Abdul Hanan mengatakan, program yang akan mulai dikerjakannya selama memimpin ini adalah membenahi kekurangan-kekurangan tokoh Islam yang ada di pedalaman desa. Karena saat ini masih ada beberapa daerah pedalaman yang shalat Jumatnya harus libur karena imamnya sedang pergi.
“Langkah pertama mungkin itu kami benahi dahulu. Agar semuanya bisa berjalan seperti daerah-daerah yang sudah mapan, Jumatannya kadang ke desa tetangga. Yang belum paham betul perlu diajarkan selama enam bulan,” jelas Abdul.
Dia berkeinginan dalam program jangka panjangnya anak-anak di pedalaman bisa diberikan beasiswa dari Pemerintah untuk masuk pondok pesantren. Sebagaimana generasi sekarang perlu dididik moralnya.
“Karena generasi kita perlu kita didik moralnya. Supaya punya memiliki moral yang baik akhlakul karimah, punya kualitas dalam keilmuan, punya wawasan kebangsaan, itu yang penting bagi generasi kita,” ucap Abdul.
Dia juga berharap melalui kepemimpinannya ini sebagai Ketua MUI dapat turut memenuhi keinginan masyarakat Kukar. Karena tugas mereka juga adalah sebagai mitra Pemerintah, yakni mengawal jalannya pemerintahan bila menyimpang dari aturan.
“Terutama aturan agama maka kami wajib mengingatkan. Maka kami sebagai partner bagaimana supaya keagamaan di Kukar bisa berjalan dengan baik, rukun, damai,” tuturnya.
Tugas mereka sebagai Mitra Pemerintah juga termasuk mengawal umat agar tidak berselisih paham. Maka dengan itu mereka harus membina semuanya, dengan tujuan supaya Kukar benar-benar menjadi daerah yang aman dan makmur.
Wartawan/editor :Moh Roghib