Ketua MUI Kaltim; Menyembelih Hewan Qurban Jangan Menyiksa

Samarinda ,www,muikaltim,org-Untuk menambah pemahaman, serta pengetahuan kepada masyarakat tentang penyembelihan hewan sesuai syariat Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prov kaltim bekerjasama dengan LPPOM MUI Prov kaltim dan CV Berkah Salamah menggelar pelatihan tata cara penyembelihan hewan sesuai syariat pada tanggal 11 Juli di Baliroom L.t 2 Hotel Grand Victoria JL Letnal Jendral S Parman No 11 Samarinda. Gedung Lantai 1 MUI Prov Kaltim Jalan Harmonika Samarinda. Pelatihan menghadirkan Nara sumber KH Khaiyr Abusyairi.Lc.M.Ag dan Ketua LPPOM MUI H Sumarsongko.
Hadir dalam gelar tersebut Ketua MUI Prov kaltim KH Hamri Has, KH Khaiyr Abusyairi.Lc.M.Ag , Sekertaris MUI Prov Kaltim H Syahruddin Tarmiddi, Wakil Seketaris MUI Prov H Mansyah, Ketua LPPOM MUI H Sumarsongko, Direktur CV Berkah Salamah dan para undangan lainya.
Ketua Umum MUI Prov Kaltim KH Hamri Has dalam sambutanya mengatakan pentingnya umat Islam untuk berqurban. Walaupun berqurban hukumnya sunah muaqat (yang sangat dianjurkan) namun siapa yang tidak berqurban padahal dia mampu nabi sangat mengecamnya, bahkan bernada ancaman untuk jangan dekat dekat tempat shalat kalau tak mau berqurban.
Kata KH Hamri Has diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berqurban, maka janganlah dia mendekati tempat shalat kami.”
Alloh SWT lanjut KH Hamri Has juga mengingatkan, berkurban bukan karena supaya dipuji orang, berqurban bukan karena pencintraan tapi ikhlas karena Alloh
” Alloh juga mengingatkan dalam firman nya di surat QS Al Hajj 37 tentang keikhlasan berqurban “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al Hajj: 37),” KH Hamri Has.

Ketua MUI Kaltim KH Hamri Has mengatakan agar sempurna pahala qurban ada tata cara penyembelihan yang syar,i, mengingat banyaknya masyarakat yang menyembelih hewan qurban di Indoneia ini, khususnya di Kaltim masih kurang pas , banyak cara yang dilakukan masih dengan cara menyiksa qurban.
“Kita sampai dikritik , bahkan dikecam orang Australia, menurut penelitianya di Indonesia praktek penyembelehan qurban masih dengan cara menyiksa hewan, menyakiti hewan, bahkan orang Australia sampai berniat melarang inpor sapi ke Indonesia,” ujarya.
Oleh karena itu, agar tidak terjadi fitnah, agar qurban kita bernilai ibadah secara sempurna kita perlu memahami tatacara , kaifiyat berqurban agar penyembelih hewan dengan tidak menyakitinya.
Lanjut Hamri Has menyembelih dengan cara ihsan adalah perintah Nabi , “beliau menyuruh menyembelih hewan qurban tanpa ada penyiksaan seperti Sabdanya yang diriwayatkan HR Muslim “Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan pada segala sesuatu. Maka jika kamu membunuh, lakukanlah dengan cara terbaik (ihsan); jika kamu menyembelih binatang, sembelihlah dengan cara terbaik (ihsan), tajamkanlah pisaunya dan senangkanlah dia”,”ujar Hamri Has dengan membacakan ir Hadis Nabi SAW.(Roghib)