Ketua MUI Kaltim, Jadilah Agen Agen Islam Yang Toleran dan Wasathiyah

0
Ketua MUI KH Muhammad Rasyid dan peserta Pelatihan Menulis yang bernilai dakwah  dan teknik pembuatan youtube,vlog dan podcast mastery (foto Istimewa)

Sebuah tatanan kehidupan akan cepat berubah seiring perubahan waktu, begitu juga metode dakwah juga harus mengikuti dan memperhatikan zaman.  Untuk menyikapinya, dibutuhkan kearifan dalam bertindak. Begitu juga dalam menyampaikan sebuah kebenaran harus dengan santun dan bijak, karena kebaikan belum tentu diterima oleh orang lain, bisa karena penyampaiannya yang kurang tepat atau tak sesuai dengan kondisi setempat.

Penyampaian dakwah secara baik, menarik dan nyaman didengar adalah sebuah tantangan. Selama ini pendengar atau jamaah seringkali terjebak dalam suasana yang tidak menyenangkan yang membuatnya bosan, ngantuk, lelah dan sebagainya. Terlebih lagi dakwah selalu dikait kaitkan atau diidentikkan dengan isian ceramah yang durasinya memakan waktu yang lama sehingga pendengar terlalu malas untuk mendengarkan isi ceramahnya. Begitu juga tulisan tulisan yang terlalu panjang pembaca jadi malas membacanya.

“ Saya termasuk yang malas membaca tulisan yang panjang, terpaksa saya baca di tengah dan akhir baru kesimpulanya. Oleh  karena itu  teknik penulisan yang baik, menarik adalah suatu keniscayaan,” pesan Ketua MUI KH Muhammad Rasyid pada peserta Pelatihan Menulis yang bernilai dakwah  dan teknik pembuatan youtube,vlog dan podcast master yang digelar oleh Komisi Informatika dan Komunikasi MUI Prov Kalimantan Timur di  Kantor MUI Lantai 1 Jalan harmonika No 1b Samarinda belum lama ini (24/2).

Salah Satu Peserta Pelatihan Utusan dari MUI Kab Berau (Foto M Roghib)

Lebih lanjut kH Rasyid  mengatakan  medsos saat ini menjadi sangat dominan, peristiwa  kecil bisa dianggap viral dan  menjadi besar . Dia mencontohkan adanya  kasus asusila di pondok  pesantren karena ulah medsos kasusnya menjadi besar dan ada yang berpendapat  citra pesantren menjadi tercoreng.

“Saya berpendapat citra pesantren tetap baik dan tidak turun. Karena adanya  beberapa pesantren yang membuat ulah, ada 3 peristiwa di Jawa Barat, satu di kukar, di Balikpapan dan terakhir ada di Samarinda karena ulah medsos peristiwanya menjadi besar dan viral. Peristiwa yang menimpa beberapa pesantren yang membuat olah tentu tidak bisa mewakili ribuan pesantren yang terjaga dengan baik. Oleh karena itu  saya minta kelakuan kelakuan para pansos yang hanya mencari sensasi harus dilawan ” tegas imam besar Masjid Islamic Center.

 KH Muhammad Rasyid meminta   peserta pelatihan  mampu menjadi agen-agen penguatan komisi Infokom yang menyebarkan Islam toleran, islam yang Wasathiyah,

“Saya berpesan jadilah penulis yang baik, menarik, singkat, padat dengan konten konten yang sejuk, toleran dan menyebarkan islam yang wasathiyah.  penulis yang baik memang perlu modal ilmu  keagamaan yang dalam dan wawasan yang luas, tidak boleh menafsirkan Alquran atau hadis seenaknya. Dengan pelatihan yang digelar komisi infokom MUI Kaltim saya berharap para peserta bisa menambah ilmu dan wawasannya,” pesan KH Muhammad Rasyid.

Peserta Pelatihan Menulis yang bernilai dakwah  dan teknik pembuatan youtube,vlog dan podcast mastery (Foto M Roghib)

Sementara itu Ketua Infokom MUI kaltim M Roghib melaporkan Pelatihan Menulis yang bernilai dakwah  dan teknik pembuatan youtube,vlog and podcast master”.Dengan Tema” Peningkatan Kapasitas  SDM (Sumber Daya Manusia) komisi  informatika dan komunikasi  dalam memanfaatkan media sosial melalui dakwah” ini bertujuan Pertama, Terciptanya para da,i  yang memiliki wawasan yang luas dan pandai menulis, membuat konten  dan nantinya  bisa meluruskan berita  dan informasi yang hoax.

Kedua para peserta  mampu memanfaatkan teknologi digital untuk menyampaikan dakwah. Ketiga Terbentuknya  mujahid mujahid digital dari  para da’I dan pemuda  pemudi muslim di kaltim dan keempat, terciptanya tenaga profesional  untuk mengelola Majalah,Website, instagram, konten youtube  khususnya dilingkungan MUI Prov kaltim dan Kab Kota.

Peserta  sekitar 25 orang terdiri dari utusan  anggota Kominfo dari MUI 10 kota-kabupaten, dihadiri internal MUI Kaltim, Baznas Kaltim, Baznas Samarinda dan LP POM MUI menghadirkan dua narasumber Herman A Hasan SPDI M Sos (Sekretaris Kominfo MUI Kaltim)  yang membedah bagaimana menulis yang bernilai dakwah dan Abdillah Syafei (praktisi seni dan wartawan) yang membawakan materi teknik editing video dan pembuatan content youtube dipandu moderator Selamat Said Sanib (penulis, hypnotherapy dan pengajar publik speaking (M Roghib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *