KELOMPOK PENIKMAT HASIL PENDIDIKAN
Dr H Mansyah,HB.M,pd
<
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia dewasa terhadap cikal bakal anak manusia,benuk,diolah,diubah disapkan menjadi sumberdaya yang berkualitas, cerdas, disiplin, bertanggung jawab, terhadap dirinya sendiri, keluarga dan lingkungan dimana aoutput hasil pendidikan itu kelak berdomisili.orang merasa nyaman, aman, menyenangkan hidup,bergaul bersama dengan manusia yang pernah terdidik, etika, moralitas akhlaknya, menjadi standar dan teladan manusia sekitarnya.
Dalam berinteraksi, berkomunikasi. Sasaran pendidikan itu adalah hati, jiwa, akal pikiran,manusia.hati yang disentuh dengan ilmu pengetahuan kemanusiaan, 2 yang bernuansa ke Islaman berdasarkan AlQur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.selama 12 tahun atau lebih,dia tampil menjadi sosok manusia yang beradab, sopan, jujur, cerdas.akalnya selalu hidup berfikir yang konstruktif, produktif menghasilkan material buat dinikmati oleh komunitas sosial kemanusiaan, dimana saja berada, Pekerjaannya,tampilannya,menguntungkan, membangkitkan etos kerja manusia lainnya, sehingga satu sama lain merasa terayomi, terbantu, terpelihara dari kesulitan hidup. bebas dari kebodohan, keterbelakangan, buta ilmu pengetahuan dan teknologi Mmanusia berpendidikan bekerja dengan jiwa hati nurani yang ikhlas,lepas dari pengaruh manusia biadab, penzholim,bila diberi amanah sebagai pemimpin dalam masyarakat yang dikedepankan adalah kesenangan rakyat, 3 kesejahteraan warga masyarakatnya, keadilan,kebenaran,kebersamaan,lepas dari lingkaran ikatan primordialisme, keconcoan, atau kekerabatan, golongan, partai,dia mersa sudah bukan milik golongan, kelompok tertentu, namun milik rakyat semesta. Bukan pembunuh rakyat,main penjara,tanpa pengadilan,berjiwa hantu, iblis, setan dan nafsu kekuasaan absolut. menggunakan semua cara asal kekuasaan tetap lestari tujuan tercapai, walau ujungnya nanti rakyat yang menderita, sengsara bayar utang sampai anak cucu.generasi ke 100 dari sekrang
Ada cerita menark sebagai pendekatan kearifan kultur pemimpin seperti Umar Bin Khattab ketika menjadi Khalifah,dimadinah suatu ketika beliau berkeliling kota desa, kampung memperhatikan situasi kondisi kehidupan warga masyarakat dan rakyatnya 4 secara holostik,dalam penyisiran,kampung,Desa umar, mendengarkan jeritan,tangisan anak-anak kecil yang terus menerus, dihampiri suara tersebut dan melihat seorang ibu paro baya sedan menghadap tungku perapian, fakta yang disaksikan beliau dengan mata kepala,mata hati,mata bathin,akal sehat, etika, akhlak seorang pemimin,beliau bertanya,apa yang sedang ibu masak, lihatlah kata ibu itu,Umar Ibnu Khattab sang Khalifah terperanjat,kaget melihat secara visual, ibu itu rupanya hanya menanak 3 butir batu untuk menenagkan tangisan anak yang kelaparan. Ibu itu melanjutkan ocehannya pemimpin negeri ini tidak peduli dengan rakyat akar rumput,dia bersenang-senang disana dengan keroni-keroninya,sementara 5 rakyatnya ada yang dilanda kemisinan, kelapan, busung lapar,stanting tidak dihiraukan. Umar tidak mau terlambat beliau segera menuju markas Baitul mal.pusat persediaan makanan buat rakyat jelata,beliau ambil karung gandum yang berisi padat,dan lampiran makan penyedap lainnya,lalu digotong sendiri menuju dimana gubuk ibu dan anaknya yang sedang disengat penderitaan kemiskinan dan kelaparan,beliau dengan santun menyerahkan gandum tersebut dengan tangan sendiri kepada sang ibu tadi,beliau tanpa menggunakan menteri sosal,takut jika nanti malah membawa sial dan mala petaka,bencana korupsi,yang mengudang murka azab Allah.
Dinegeri ini (NKRI)tidak sedikit orang cerdas,pintar,berkualitas,hasil godokan lembaga pendidikan,tapi hati nuraninya 6 mati, akal sehatnya redup, jiwa kemanusiaannya sakarat,namun bernasib baik jadi pemimpin,menggunakan jasa suara fakirmiskin di pentas pemilu, jadi komandan,jadi pengusaha, jadi dalang partai yang dikendalikan oleh negara luar,bekerja sama menguras kekayaan alam,tambang batu bara,tambang emas,nekel,dan kekayaan alam lainnya, diseluruh Negri ini,mereka jual dengan alasan membangun Bangsa,tapi hutang sudah mencapai Rp 6.000 teriliun lebih.yang akan dibayar oleh anak cucu negeri ini 1000 tahun kdepan jika dunia ini belum kiyamat,pertanyaannya dimanakah letak kualitas pendidikan mereka itu,siapa yang mendidik mereka dulu,kampus mana mereka belajar,memberikan syahadah beupa ijazah, Akademi militer mana yang mengkader mereka,sehingga jadi jenderal, 7 pejabat,pengusaha di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila UUD 1945 ini,girasakan semakin tidak berkualitas.Negri ini terancam menjadi negara yang tergadai kepada bangsa dan Negara lain kedepan.Apa lagi dimusim Pandemi Virus Corona atau Cofin 19,dimanfaatkan buat menyalahgunakan kewenangan jabatan,pangkat,kedudukan untuk melakukan korofsi brjamaah, sementara rakyat jelata sebagian besar menerita semakin melarat kekuarngan bahan makanan, diperfarah lagi dengan bencana alam yang melanda negeri ini tanpa berhenti.
Oleh karena itu ummat islam ditahun 2024 mendtang harus benarbenar selektif memilih pigur pemimpin untuk menahkodai Ngara ini 5 -30 thun kedepan, jangan terpengaruh memilih pimpinan yang pandai belusukan,komandan 8 bintang 4,boleh bintang 4 , tapi Muslim yang tulen,warga Negra Indonesia asli dari manapun asal sukunya, loyal kepada Pancasila, UUD 1945.Partai yang mengusung calon pemimpin sekuler, munafik, kafir, murtadin, atheis berindikasi Komunis atau PKI, libralisme. waspadai jangan dipilih, rakyat akar rumput perlu informasi dini terus menerus tentang karakteristik dan kreteria Pemimpin, Presiden Indonesia kedepan, jangan mimpi dapat pejabat Muslim kalau sekarang ummat islam tidak ber satu, terlena tidak mengatur strategi, dukung partai Islam yang bekualitas. sudah saatnya partai orang Islam hanya ada 1 di Indonesia, dijadikan mayoritas tunggal, giring ummat Islam yang punya hak pilih menjatuhkan pilhannya kepada Partai Islam yang betanggung jawab kepada 9 persatuan,ksatuan anak bangsa ini, agar berkifrah membela Islam dan kebradaan NKRI ini.dengan sunguh-ungguh dan ikhlas karena Allah Semua pejabat dinegeri ini Mulai Presiden wakil presiden, para menteri, panglima TNI, jaksa Polri, para hakim, para pengacara Gubernur, Bupati, Camat, Lurah Kades dan Ketua RT. RW adalah manusia Indonesia yang pernah menikmati pendidikan, kecuali yang disusupkan untuk merusak Republik ini, dan mayoritas ber agama islam tapi mengapa Ummat Islam tidak dapat memilih pimpinan yang Muslimnya kuat, militan, demikian juga anggota DPR/MPR,seharusnya aqidahnya benar itulah yang berhak memimpin islam mayoritas di negeri ini.
10 Hasil pendidikan yang berkualitas, bermutu itu mestinya hanya dinikmati oleh : 1. Lembaga, institusi tempat dia bekerja, sebaggai ilmuan, misal sebagai Presiden, Negara, Rakyat diuntungkan, karena pendidikan tinggi, cerdas berakhlak mulia, bermoral, jujur,berani disiplin,bertangungjawab,punya pendirian, Istiqamah, kesatria, berwibawa, berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu bail.manusia terdidik telepas dai Narkotika,tidak jadi pelindung, bandar narkoba, Pemimpin, pekerja model ini menguntungkan rakyat, negara, Kedaulatan Ngara terjaga, demokrasi terbangun dan benar, musuh atau lawan berhati-hati menaruh perhitungan jika ingin berbuat onar kegaduhan politik, ekonomi kedalam 11 Negara ini. Pemimpin ilmuan yang berpendidikan harus tegas, ada didepan, belakang rakyat dan negara. tidak mudah didekte, dimanfaatkan oknum yang Nasionalismenya sudah hilang. Jadi TNI jujur,berani,PNS jujur setia kepada Negara, tidak korupsi,lembaga diuntungkan,jadihakim jujur,pengacara jujur, adil, pedagang jujur ,jadi guru, dosen, Gubernur, bupati dan jabatan lannya dilaksanakan sesuai dengan nilai kemanusiaan. Sosok aout put hasil pendidikan begini hasil kerjanya pasti dinikmati oleh Rakyat, institusi pemerintah, dan Ngara,terlindungi aman dari kecurangan, kehancurang,ja lembaga pendidikan itu wajib membenuk sosok manusia indonesia yang Insan kamil 12 2. Penikmat hasil pendidikan yang palng bahagia jika anaknya berhasil dididik 0keh lembaga pendidikan ,lalu tamat, lulus kuliah diteima bekerja dilembaga pemerintah maupun swasta dan atau berwira usaha mandiri, dia adil, jujur, takut kepda Rab-Nya, menghargai jerih payah, pengorbanan orang tua yang menyekolahkannya, mendidiknya jadi sumberdaya yang bermanfaat buat kemusian, negara, bangsa, agama dan keluarga.
Orang tua yang melahirkan, membesarkan, bangga memiliki generasi yang ilmuan, orang tuanya diberi makan dari rizki Yang halal, thoyyib, bersih bukan hasl korupsi dan atau hasil eksploitasi kekayaan alam atau mengambil hak pakir miskin, 13 dhuafa, yatim, manusia terlantar dan lain-lainnya. 3. Penikmat hasiil pendidikan yang ketiga adalah, sosok individu yang sukses diproduc oleh lembaga pendidikan, dia dapat bekeja diberbagai instansi Negara, lembaga Swasta sesuai dengan disiplin ilmunya, profesinya, tekun, jujur adil, soleh,cerdas taat kepada Allah berakhlak mulia, dapat rizki yang halal, tidak bersifat destruktif, tidak sombong, tidak angkuh, dia merasa bangga dengan ilmunya, diadan keluarga makan, minum,biaya pendidikan anak kluarga, dari hasil jerih payahnya tanpa disusupi oleh penghasilan yang subhat, haram, makruh. Darah yang mengalir didalam tubuhnya, keluarganya adalah 14 darah yang tebentuk dari sumber makanan yang halal dai penghasilan yang halal.ebagai buah pndidikan yang benar Nah manusia seperti ini unggul dalam keluarga, unggul dalam masyarakat, menguntungkan institusi rumah tangga, bangsa dan negara, bangga dengan penghasilan sendiri yang takaran ukurannya memang sudah hak milik dia yang sah halal.
Akhlak baik, beribadian, kesolehan sosialnya positif. Sosok ilmuan yang diinginkan hasil pendidikan itu adalah ilmuan yang bernapaskan Islam, pencipta,pengabdi bukan sekuler. Cerdas, berkualitas, disiplin, trampil, religiusitas, bertanggungjawab. tiga elemen inilah yang pastinya sebagai penikmat hasil pendidikan yang 15 benar,ilmu apapun yang dimiliki mesti tiga 3 institusi ini yang diuntungkan jika pelaku terdidik naluri kemanusiaannya berjalan dengan normal benar tidak menyimpang dari fitrah kemanusiaan yang asli. Kata kuncinya pndidikan itu adalah segalanya mmbuat mnusia sukses dalam meraih kehidupan yang hakiki bhgia didunia dan bahagia diakhirat kelak dan dalam lindungan ridha Allah SWT.
Samarinda 10 Februari
Dr. H. Mansyah, HB. M. Pd