In memoriam Sekertaris MUI Kaltim H Syahrudin Tarmidi

Innalilahi Wainnailaihi Rojinguun. “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (Terj. QS. Ali Imraan: 185) . Kabar meninggalnya H Syahruddin Tarmidzi Sekertaris Umum (Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Timur) MUI Kaltim sangat mengejutkan masyarakat Kaltim, terutama Pengurus MUI Kaltim, Pengurus NU (Nahdhotul Ulama) Kaltim dan masyarakat di Samarinda, pasalnya, mantan pengurus NU dan Basda Kaltim ini meninggal karena diduga kena covid.
“Saya sangat terkejut beliau meninggal, padahal sekitar 1 minggu sebelumnya kami berbincang bincang dengan beliau dan beliau sehat sehat dan semangat saja, memang beliau punya riwayat komplikasi penyakit seperti jantung dan diabetes ,tapi itu sudah lama,” Kata H Abdurrahman Ketua Komisi Dakwah MUI Kaltim.
Menurut Abdurrahman yang juga Panitia Musda MUI Kaltim 2021 ini, H Sahruddin yang merupakan seniornya di NU Kaltim adalah seorang organisator yang baik dan teliti. Selama ini banyak bimbingan dan arahan yang diberikan kepada yunior2nya. Maka kabar meninggalnya H Syahruddin banyak yang merasa sedih dan kehilangan.
Sekertaris MUI kaltim dua Periode ini memang orang yang berpengalaman di organisasi, mulai tahun 1975 dia sudah menjadi anggota DPRD Kota Samarinda dari Partai Persatuan Pembangunan PPP.
Dari kalangan Orang orang NU Kaltim H Syahruddin tidak asing lagi karena dia salah satu seorang pendiri NU di kaltim bersama KH Rosyid , H Rusli dan lain lain.
“ Kami merasa berduka atas meninggalnya beliau, beliau pembimbing kami, beliau panutan kami, beliau orang baik, semoga beliau khusul khatimah , semua amal beliau diterima di sisi Alloh SWT dan dosa dosanya diampuni, “ kata HJ Aminah, ketua Muslimat NU Kaltim yang juga wakil Ketua MUI Bidang Perempuan, keluarga dan remaja.
Yang menarik dari kabar yang beredar di groub groub WhatsApp, H Syahruddin yang meninggal pada tanggal 3 September 2020 ini karena kena Covid . padahal info dari keluarganya Hasil rapid test menunjukkan negatif, Cuma memang sebelum meninggal H Syahrudin ada sesak nafas, makanya pihak keluarga tetap meminta rumah sakit untuk suab test, dan tidak mungkin ketika sudah meninggal harus menunggu suap test selama 4 hari.
Menunggu 4 hari lagi dengan suasana yang tak menentu dan adanya ketakutan masyarakat terhadap jenazah yang kena covid, apalagi adanya kabar beredar kalau sekertarus MUI kaltim ini kena covid sampai keluarga atau tetangga tidak berani takziah, pihak rumah sakit tak mau ambil resiko, ketika meninggal sekitar jam 21 , malam itu jenazah langsung di kubur dengan protokol Covid di pekuburan Tanah Merah.
Versi lain mengenai penyebab meninggalnya H Syahruddin adalah karena sakit komplikasi dan diabetes bukan karena covid adalah berdasarkan saksi yang disampaikan oleh orang terdekatnya , yaitu Mangku Jaya, sopir pribadi H Syahruddin yang sehari harinya selalu mengantar kemana pergi, baik kekantor , undangan dan keperluan lainya.
“Awal mulanya beliau minta diantar ke Keluarganya di Handil yang sedang hajatan, mungkin karena kecapian atau apa, beliau langsung drob/ lemas, bahkan sempat saya bopong, sekitar 1 minggu tidak ada perubahan . Atas saran keluarganya beliau dibawa ke rumah sakit Awab Syahrani , pagi sekitar jam 9 dibawa, malamnya sekitar jam 21 H syahruddi menghembuskan nafas terakhirnya.
Lanjut Mangku jaya, karena di groub graub WA H Syahrudiin dinyatakan kena covid sempat membuat dia grogi dengan keluarganya dan tetangga tetangganya, karena selama ini dia yang mendamping menanapun sekertaris MUI ini berjalan, dia selalu dekat ,bahkan terkadang memegangi ketika berjalan naik kekantor MUI atau dirumahnya.
“Alhamdulillah keluarga dan tetangga tetangga ikut lega karena ternyata H Syahruddin dinyatakan Negatif dari virus Corona, Baik berdasarkan hasil rapit test maupun Suab test. Sebelumnya istri saya sempat takut, tetagga pada bisik bsik,:” kenang Mangku Djaya.
Redaktur: Muh Roghib