Hadi Mulyadi Jadi Khatib Jumat di Masjid Istiqlal

0
Hadi Mulyadi Ketika Menjadi Khatip shalat Jumat di Masjid Istiqlal (foto Istimewa)

Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi menjadi khatib salat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta . Ini merupakan kali  pertama  orang nomor dua di Kaltim  menjadi khatib salat jumat di masjid terbesar se-Asia Tenggara tersebut.

Dia diminta menjadi Khatib Jumat, pada Jumat 29 Oktober 2021, atau Jumat di Rabiul Awal, Bulan Maulid ini. Permintaan langsung disampaikan melalui surat perihal permohonan yang ditandatangani Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal Prof Dr KH Nasaruddin Umar

Alhamdulillah, suatu kebanggaan bagi masyarakat Kaltim. Pemimpin kita, Wagub Hadi Mulyadi diberikan kepercayaan khotbah di Masjid Istiqlal. Sepengetahuan kami, ini yang pertama Pemimpin Kaltim jadi Khatib di Istiqlal,” ucap Kepala Biro Adpim Pemprov Kaltim HM Syafranuddin, Kamis 28 Oktober 2021 malam.

Seperti yang disiarkan langsung TVRI Nasional dan Youtube Masjid Istiqlal TV ini, Wagub Hadi Mulyadi menyampaikan khotbah ‘Memahami Perbedaan Pendapat Dalam Bingkai Persatuan Umat’. Dalam khotbahnya, Wagub Hadi Mulyadi mengajak jemaah Jumat untuk saling menghargai dalam menyampaikan pendapat. Karena perbedaan pendapat yang merupakan keragaman berpikir haruslah konteksnya dalam urusan kebaikan dan implementasi syariat.

Dihadapan jemaah salat Jumat, Wagub Hadi Mulyadi mengajak untuk saling menghargai dalam menyampaikan pendapat karena perbedaan pendapat yang merupakan keragaman berpikir haruslah konteksnya dalam urusan kebaikan dan implementasi syariat.Sponsored

 “Hikmah perbedaan pendapat dalam kebaikan di antaranya agar kita bisa berlomba dalam kebaikan, saling membantu dalam kebaikan dan taqwa, saling menghormati dalam kehidupan, serta bisa mendapatkan kemudahan dan kesuksesan dalam kebaikan,” ujar Hadi.

Hadi pun mengimbau jemaah Jumat di Masjid Istiqlal agar dalam menyikapi perbedaan pendapat dalam praktek syariat Islam demi persatuan umat agar mengikuti prinsip yang disampaikan Mujtahid Syaikh Ibnu Rusyd dalam bukunya Bidayatul Mujtahid, yaitu “Kita bekerjasama dalam hal yang disepakati dan bertoleransi dalam hal yang diperselisihkan”.

Redaktur/wartawan: M Roghib

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *