Gerakan Infaq Beras Samarinda Sukses Kumpulkan 12 ton Beras

Samarinda,www.muikaltim.org- Gerakan Infaq Beras berawal dari Kunjungan Guru Ustadz Luqmanul Hakim ke salah satu pondok di daerah Pontianak. Beliau mendapati beras yang tidak layak untuk dikonsumsi anak-anak sekelas penghafal Al-Qur’an.
Berasnya banyak yang patah, bau, berkutu, dan kotor. Hal ini tentu membuat prihatin. Dimana Para Santri terpilih yang diamanahi menghafal Al-Qur’an namun tidak disupport dengan makanan yang layak.
Sejak saat itu dibentuklah Gerakan Infaq Beras (GIB) yang bertekad memberikan makanan khususnya Beras Terbaik untuk anak yatim dan penghafal Al-Qur’an di Seluruh Indonesia bahkan Dunia.
Pertama kali Gerakan Infaq Beras berdiri di Pontianak tahun 2012 lalu, kemudian berkembang di Samarinda, Kutai Tmur dan kota kota besar lainya, seperti Bandung, Jakarta dan lain lain. Khusus Samarinda Gerakan ini mulai berdiri sejak tahun 2017 lalu.
“Gerakan Infaq Beras adalah gerakan berbasis social/nirlaba yang bertujuan untuk para santri, dhuafa, yatim piatu dan para penghafal Qur,an dalam memenuhi kebutuhan mereka, terutama kebutuhan beras,” Kata Ketua Gerakan Infaq Beras Samarinda Dedy Trisna dalam acara tasyakuran pembukaan kantor infaq beras Samarinda sabtu/6 juli 2019 di Masjid Attaqorub jalan Anang Hasyim Samarinda.
Menurut Dedy Trisna ,Gerakan Infaq Beras di Samarinda mulai bergerak tahun 2017, itu awalnya terkumpul para relawan 10 orang dan berhasil mengumpulkan 10 karung beras dan hingga tahun 2019 ini sudah bisa mengumpulkan 12 ton lebih dan sudah dibagikan ke 4 ribu lebih penerima infaq.
“Penerimanya para santri penghafal Alquran, para santri miskin dan yatim piatu di pesantrenpesantren dan panti asuhan. Sementara para donator beras berasal dari orang tua asuh, para donator dan masyarakat umum,”ujar Dedy Trisna.
Dedy pun tak lupa mengucapkan terimakasih kepada para Paskas (Pasukan Amal Shalih) yang berjumlah ratusan orang ini siap membantu mengumpulkan, memenej dan membantu aktifitas lainya demi suksesnya Gerakan pengumpul beras ini.
Sementara itu Direktur Gerakan Infaq Beras Pusat Imam Muttaqin sangat bangga, apresiasi dan mendukung aktifitas Gerakan Infaq Beras Kota Samarinda yang dalam waktu singkat sudah bisa mengumpulkan beras 12 ton lebih sehingga Samarinda menempati 5 besar kota besar yang sukses mengumpulkan beras dalam jumlah besar.
“Gerakan Infaq Beras di Samarinda saya anggab luar biasa hanya perlu waktu dua tahun dari tahun 2017 hingga tahun 2019 sudh sukses mengumpulkan puluhan ton beras, sukses nya yang jelas karena kekompakan para paskah (Pasukan Amal Shalih) dengan para pengurus, dan tetu saja dukungan masyarakat Samarinda,” jelas Imam Muttaqin.
Lanjut Imam Muttaqin , secara nasional dia membawahi 20 kota dan sudah bisa mengumpulkan beras sekitar 170 ton beras dan dibagikan kepada 918 pondok pesantren dan 500 ribu santri. Ke depan pihaknya punya target bisa membantu beras sebanyak 1 juta santri. Imam Muttaqin juga mengungkapkan Gerakan Waqaf beras ini ilegal dan resmi karena sudah terdaftar di Basnas dan Kementrian Hukum dan HAM.
Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mendukung berdirinya Komunitas Gerakan Infaq Beras di Kaltim ,khususnya di Samarinda dan mengajak seluruh umat muslim di Kaltim agar menjadikan sedekah sebagai amalan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hadi mengatakan, sedekah tidak akan membuat manusia miskin. Bahkan, setiap umat muslim yang bersedekah diyakini mendapat berkah dan balasan terbaik dari Allah SWT.
“Mari bersedekah setiap saat. Karena sedekah tidak membuat kita miskin. Mari jadikan sedekah amalan utama dalam kehidupan sehari-hari bagi umat muslim, selain amalan lainnya yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW,” kata Hadi Mulyadi. Kepada Majalah Amanah Ummat.
Hadi juga berharap kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di Samarinda maupun di seluruh Kaltim. Karena, kegiatan tersebut dinilai banyak memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama anak yatim piatu. “Pemprov Kaltim menyambut baik pelaksanaan tersebut. Semoga pelaksanaan ini berkelanjutan,” jelasnya. (Roghib)