Berantas Narkoba, Kepala BNN Minta Dukungan MUI Kaltim

Samarinda-www,muikaltim,org- Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur Brigjen Pol Iman Sumantri menggelar silaturahmi dengan Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Timur,Kamis (4/6/2020)di Gedung MUI Prov Kaltim Jalan Harmonika Samarinda.
Dalam kunjungan kerja tersebut Kepala BNN Kaltim didampingi oleh jajaran BNN Kaltim. Antara lain Kabid Pemberantasan Badan Narkoba Nasional Prov kaltim Halomaan Tampubolon dan Kabib Humas Haryoto.
Dari MUI Kaltim Hadir ketua MUI Prov kaltim KH Hamri Has, Wakil Ketua Umum MUI KH Haiban, Wakil Ketua MUI KH Muhammad Zaini Naim, Sekertais MUI , H Syahruddin, Bendahara Umum MUI H Ambodale, Wakil Bendahara MUI Kaltim H Nanang Sulaiman, Pengurus Gannar Anas MUI Kaltim dan para Komisi, diantaranya Ketua Komisi Infokom H Agus Purnama.
Menurut Perwira Polisi yang baru menjabat sebagai Ketua BNN Kaltim beberapa hari yang lalu itu , pada intinya kunjungan BNN Kaltim ke kantor MUI adalah untuk meminta dukungan dan restu terkait program program BNN Kaltim dalam rangka pemberantasan serta pencegahan peredaran narkoba di Kaltim.
“ Alhamdulillah kami bisa silaturahmi dengan para kiai ustadz dan Pengurus MUI, ini suatu kehormatan . Kunjungan kami MUI adalah dalam rangka silatuahmi dan sekaligus minta dukungan para kiai, ustad dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika(P4GN) dengan tujuan untuk melindungi masyarakat Kaltim dari bahaya Narkoba,”ujar Brigjen Pol Iman Sumantri Kepala BNN Kaltim.
Kaltim adalah tempat transit dan tempat tujuan para pengedar, sehingga Kaltim juga dianggab tempat setrategis untuk peredaran Markoba. Oleh karena itu penanganan narkoba tidak bisa berdiri sendiri harus di berantas rame rame.
“Selama ini BNN Kaltim juga sudah bekerja keras membarantas narkoba dengan ditangkapnya beberapa Bandar narkoba besar serta barang bukti yang cukup besar, terakhir polda bekerja sama dengan BNN berhasil menangkap 10 kg sabu. Ini tanda kerja keras BNN, tapi kami merasa bekerja belum maksimal . Kami tak bisa kerja tanpa dukungan ulama dan para ustad. Oleh karena pihaknya mohon bantuan, dukungan dan bimbingan dari para ulama,” Kata Jendral Polisi ini.
Sementara itu Ketua MUI Kaltim KH Hamri Has menyambut baik kunjungan jajaran BNN Kaltim ke MUI Prov, dan pihaknya selalu mendukung semua pihak termasuk BNN Kaltim yang akan memberantas Narkoba di Bumi Etam ini.
Lanjut KH Hamri Has, dukungan MUI untuk memberantas Narkoba adalah dengan dibentuknya, Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar). Bahkan di kaltim organisasi ini sudah berdiri di tiga daerah, yakni Gannas Annar Samarinda(MU Kaltim), Ganas Annar PPU (MUI PPU) dan Gannas Annar Kukar (MUI Kukar).
MUI berpendapat bahwa kedahsyatan daya rusak narkoba mampu merusak tatanan akhlak dan moral umat manusia. Narkoba menyebabkan kemudharatan yang besar dan dapat merusak serta mengancam ketahanan bangsa Indonesia.
“Sesuai dengan Visi dan Misi kami, menyelamatkan umat dan bangsa, MUI juga akan menjaga umat dan bangsa ini dari penyimpangan moral dan akhlak akibat narkoba”, kata KH Hamri Has.

Wakil Ketua Umum MUI Kaltim dan sekaligus Ketua MUI Samarinda KH MuhammadZaini meminta BNN membikin kerja sama secara nyata dengan MUO.
MUI bagian memberikan Fatwa atau nasehat dan BNN yang mempunyai kuasa dan tugas untuk menindak.
“Saya minta MUI dan BNN membuat kerja sama nyata(MUO). MUI sudah bekerja maksimal dengan fatwa fatwa dan nasehar nasehatnya sementara BNN yang menaindak lanjutinya, bila ini bisa bekerja beriringan ingsya Alloh hasilnya akan lebih maksimal, sy juga minta BNN lebih tegas menindak aknum aknum petugas lapas karena mmbiarkan lapas sebagai sarang narkoba,”Pinta KH Muhammad zaini.
Sekertaris Gannas Anar MUI kaltim Sofyan juga mintaBNN untuk melibatkan Lembaga Ganas Annar. Lembaga pemberantasan Narkoba bentukan MUI ini beranggotakan para tokoh agama, tokoh masyarakat, mantan pejabat, dan pemuda di wilayah Kaltim, bersinergi dengan instansi atau lembaga lain untuk memerangi narkoba.
“ Kami selama ini sudah beberapa kali menggelar Sosialisasi berupa seminar dengan pesertanya para pemuda dan remaja, karena usia inilah yang paling banyak terkena narkoba,” Ujar Sofian.
Pewarta/Redaktur: Muh Roghib