MUI Ajak Umat Islam Konsisten Dukung Palestina

Prof Sudarnoto menyampaikan alasan MUI mendukung boikot produk-produk yang pendukung atau terafiliasi dengan Israel.

MUI Kaltim – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Ukhuwah Islamiyah mengadakan kegiatan Forum Ukhuwah Islamiyah bertajuk “Ukhuwah Islamiyah dalam Polemik Afiliasi Israel.”

Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof Asrorun Niam, dalam sambutannya menegaskan ukhuwah Islamiyah tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga aksi nyata untuk kemaslahatan umat.

“Makna dari ukhuwah Islamiyah bukan sekadar bertemu, melainkan bagaimana mengimplementasikannya dalam tindakan-tindakan nyata sesuai dengan lingkup tanggung jawab kita,” ujarnya di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta Rabu, (31/7/2024).

Guru Besar UIN Jakarta tersebut juga menekankan bahwa setiap individu memiliki peran dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
Dia mengajak masyarakat untuk menghindari segala bentuk kolaborasi dengan pihak-pihak yang mendukung penjajahan dan kejahatan kemanusiaan.

“Kalau kita pengusaha, kita harus memastikan bahwa aktivitas usaha kita tidak berkolaborasi dengan pihak-pihak yang mendukung penjajahan,” tambahnya.

MUI selalu konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina melalui berbagai fatwa dan kebijakan. Salah satu fatwa yang dikeluarkan adalah Fatwa No. 83 Tahun 2023, menegaskan dukungan terhadap perjuangan Palestina, termasuk seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.

Hasil penelitian akademik menunjukkan bahwa fatwa ini efektif diikuti oleh lebih dari 98 persen responden, dengan dampak ekonomis yang signifikan.

“Beberapa brand yang terafiliasi dengan Israel mengalami penurunan drastis, sementara yang merasa tidak berafiliasi tetapi di boikot silakan klarifikasi kepada MUI, MUI tidak membiarkan situasi menghukum orang yang tidak salah,” ungkap Prof Asrorun.

Dalam kesempatan ini, Prof Asrorun Niam juga menyoroti keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun 2024 yang menekankan prinsip hubungan antarbangsa yang menghormati martabat kemanusiaan.

“Ketika ada pengungsi atau kasus genosida, kita sebagai Muslim wajib hukumnya memberikan pertolongan dan pemihakan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prof Asrorun Niam menegaskan pentingnya sosialisasi fatwa MUI secara kreatif kepada generasi muda.

“Sosialisasi kreatif di kalangan anak muda menjadi penting untuk mengidentifikasi dan menyampaikan substansi fatwa agar dipahami dengan benar,” ujarnya.

Forum Ukhuwah Islamiyah ini diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat sinergi dan komitmen bersama dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan serta tindakan kejahatan kemanusiaan.

“Pertemuan seperti ini menjadi penting sekalipun belum ketemu ittifaqiyyah setidaknya ada tafahum, tidak muncul kecurigaan, apalagi kemudian terbangun satu narasi karena disebabkan oleh mispersepsi,” ujar Prof Asrorun.

Melalui forum ini, MUI berharap dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kesadaran serta dukungan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. (Latifahtul Jannah, ed: Nashih)

Loading