MUI Kalti – Puasa Senin Kamis merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Tidak hanya memiliki keutamaan spiritual yang besar, puasa ini juga memberikan berbagai manfaat fisik dan mental bagi mereka yang rutin melaksanakannya.
Salah satu hadits yang menjelaskan keutamaan puasa Senin dan Kamis diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: “Amal-amal manusia diperlihatkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis, maka aku ingin ketika amalku diperlihatkan, aku sedang dalam keadaan berpuasa.” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, dan Nasa’i).
Hadits ini menunjukkan bahwa puasa pada hari Senin dan Kamis memiliki keutamaan khusus karena pada hari-hari tersebut, amal perbuatan manusia dihadapkan kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, seorang hamba berharap amalannya diterima dengan lebih baik.
Secara spiritual, puasa Senin dan Kamis dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT serta meningkatkan ketakwaan. Selain itu, puasa juga membantu dalam melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan memperbaiki akhlak.
Dari sisi kesehatan, puasa memiliki banyak manfaat, seperti detoksifikasi tubuh, meningkatkan fungsi pencernaan, dan menjaga keseimbangan hormon. Bahkan, beberapa penelitian modern menunjukkan bahwa puasa secara berkala, seperti puasa Senin dan Kamis, dapat membantu dalam menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung.
Selain itu, Rasulullah SAW juga memiliki alasan pribadi mengapa beliau sering berpuasa pada hari Senin. Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
“ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ – أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ”
Artinya: “Hari itu (Senin) adalah hari di mana aku dilahirkan, dan hari di mana aku diutus (sebagai nabi) atau hari di mana wahyu pertama kali turun kepadaku.” (HR. Muslim).
Hadits ini menjelaskan bahwa hari Senin memiliki makna yang sangat istimewa bagi Rasulullah SAW, karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan dan diutus sebagai rasul. Oleh karena itu, puasa pada hari tersebut juga menjadi bentuk syukur atas nikmat kelahiran dan kerasulannya.