SAMARINDA (muikaltim or id) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur menerima kunjungan silaturahmi dari Wakil Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi, Syaikh Al barraq bin Abdullah Al Amir , pada Sabtu,26/10 24 di Ruang Rapat MUI Kaltim Jalan Harmonika no 2 b Samarinda.
Kunjungan disambut Ketua Umum MUI beserta jajaran Pimpinan, Sekretaris dan para ketua komisi yang berjumlah sekitar 20 orang, sementara Syaikh Al barrak didampingi Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sanusi anggota MUI Kota Makassar bidang Fatwa yang sekaligus sebagai penerjemah kemudian Ustadz Joko triana nugraha ,Staf Syaikh Al barraq dan 2 orang Fotografer arman fauzan Raudi Nurfan Eka saputra sebagai fotografer
Dalam sambutannya, Syaikh Al barraq yang didampingi penerjemah Ustadz Dzulqarnain mengaku bangga akan sambutan pengurus MUI yang ia anggap sangat bersahabat dan ramah serta menyampaikan salam kepada para ulama dan tokoh masyarakat yang ada di Benua Etam ini.
Syaikh Al barraq mengatakan kenapa ia sengaja mengunjungi MUI, karena dilihat kumpulan para ulama ,fuqaha dan cendikiawan ini mempunya banyak program yang berhubungan dengan umat.
“Saya senang dan bahagia bisa bertemu sama tuan tuan orang berilmu di jajaran MUI dengan sambutan yang ramah ini suatu keberkahan , ana melihat program MUI banyak yang peduli dan bersentuhan dengan ummat sama seperti tugas ana dibidang pendidikan yang tentu sangat dibutuhkan oleh umat,” kata Syaikh Al barraq.
Lebih lanjut, Wakil Atase Agama tersebut berharap silaturahmi antara MUI dan Kerajaan Arab Saudi dapat terus terjalin dan ditingkatkan, khususnya dalam bidang pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, dan pembagian mushaf Alquran.
Syeikh Al Baraaq mengatakan, terdapat beberapa hal yang menjadi keutamaan dalam menjalin tali silaturahmi dengan sesama umat manusia, khususnya para orang berilmu adalah dapat memperpanjang umur, menyehatkan fisik, dan memberikan keberkahan pada kehidupan, baik dalam kehidupan rumah tangga, lingkungan tempat tinggal, maupun lingkungan kerja.
Ketua MUI Prov kaltim KH Muhammad Rasyid menyambut baik kunjungan Wakil Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi, Syaikh Al barraq bin Abdullah Al Amir beserta rombongan dan menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungannya “Kami berharap kerjasama ini dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak,” ujar KH Muhammad Rasyid
KH Muhammad Rasyid menyampaikan kalau MUI Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah lembaga yang mewadahi para ulama, zuama, dan cendekiawan islam untuk membimbing, membina, dan mengayomi umat islam.
MUI tersusun dari beberapa perwakilan ulama dari organisasi masa islam dan berfaham AhluSsunnah Wal jamaah. MUI juga himpunan dari beberapa organisasi islam seperti NU , Muhammadiyah, syarikat Islam, persis dan lain lain.
KH Muhammad Rasyid Ma’ruf menjelaskan MUI mengemban peran sebagai Himayatul Ummah, MUI juga memiliki misi Khidmatul Ummah (berkhidmat pada umat) dan Shodiqul Hukumah atau mitra pemerintah yang turut memandu atau mengarahkan pemerintah berkenaan dengan aspek-aspek sosial keagamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pemerintah itu kan tidak bisa sendiri dalam menjalankan programnya, perlu nasehat ulama . Jadi Sebagai Shodiqul Hukumah, MUI telah memberikan banyak masukan dalam bentuk fatwa maupun rekomendasi lainnya.
Imam Besar Islamic Center Samarinda ini juga menjelaskan tentang kondisi masyarakat kaltim yang heterogen dan hidup dalam perdamaian. Banyak suku dan agama bercampur baur dengan penuh kekeluargaan.
“Kaltim ini dihuni beberapa etnis dan agama, seperti Suku banjar, Kutai, Jawa, Bugis dan lain lain, dan semua agama ada disini seperti Islam yang jumlahnya 88 persen, 7 Persen Kristen, 4 persen Katolik dan 1 persen gabungan Hindu dan Budha.(Infokom MUI kaltim/Ghib)