Kiai Ayyub: Tujuan Utama Monev untuk Samakan Standar Pengelolaan Organisasi

JAKARTA, muikaltim,or, id– Steering Committee (SC) Monitoring dan Evaluasi (Monev) MUI Pusat, KH Sholahuddin Al Aiyub menyampaikan, tujuan utama dilakukan Monev untuk menyamakan standar pengelolaan organisasi dan pelayanan di MUI Provinsi.
“Supaya MUI di tingkat nasional mempunyai standar yang sama dalam menyelenggarakan organisasi dan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat, umat, atau pun pemerintah,” kata ulama yang akrab disapa Kiai Ayyub ini kepada MUIDigital, di Jakarta, Senin (30/9/2024) .
Untuk itu, kata dia, MUI Pusat sedang fokus untuk melakukan Monev di tingkat provinsi yang dilakukan secara periodik setiap dua tahun. Bahkan, rencana ke depan, Monev akan diperluas dan diperluas di tingkat kabupaten/kota.
“Monev dilakukan oleh MUI secara periodik dua tahun sekali tujuan utamanya untuk menstandarkan pengelolaan organisasi dan pelayanan MUI di tingkat provinsi,” jelasnya.
Kiai Ayyub menjelaskan, pihaknya melakukan Monev di seluruh MUI Provinsi dengan menggunakan instrumen-instrumen, antara lain, keorganisasian, terpenuhinya fasilitas fisik, dana, dan anggaran.
Selain itu, instrumen yang digunakan adalah bagaimana program merja yang dilakukan MUI Provinsi bermitra dengan pihak luar maupun swasta.
“Ini semua kita ukur apakah standar pengelolaan MUI di tingkat Provinsi ini telah memenuhi standar atau tidak. Sebab, kalau di MUI Pusat standar pelayanan dan pengelolaan organisasi menggunakan standar ISO,” paparnya.
Kiai Ayyub mengungkapkan, di tingkat MUI Provinsi, belum tentu menggunakan standar ISO. Meski begitu, Kiai Ayyub menekankan, pihaknya ingin mengetahui dan menstandarkan pengelolaan keorganisasiaan di tingkat provinsi.
“Standar yang kita gunakan yang mendekati semacam ISO, tapi belum pada standar ISO. Ada beberapa provinsi yang telah memenuhi standar ISO. Oleh karena itu, kita dorong bagi yang sudah mampu menggunakan dan mengadopsi standar ISO,” paparnya.
Kiai Ayyub mengungkapkan, ada 3 MUI Provinsi yang sudah mampu menggunakan dan mengadopsi standar ISO. Ketiga MUI Provinsi itu yakni Banten, Sumatra Utara, dan Jakarta.
Terkait Monev di tingkat kabupaten dan kota, Kiai Ayyub menerangkan, baru beberapa provinsi saja yang sudah menjalankan itu.
“Tapi belum semua provinsi melakukan itu karena memang untuk menjalankan monev tidak merupakan sesuatu yang mudah,” jelasnya.
Ketua MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal ini menekankan, instrumen Monev yang akan dilakukan kepada MUI Kabupaten dan Kota tidak sekuat instrumen seperti menilai MUI Provinsi. Sebab, MUI Kabupaten dan Kota tanggung jawabnya lebih mikro.
Kiai Ayyub menjelaskan, upaya ini memang harus dilakukan karena saat ini berada di era teknologi digital dan teknologi informasi yang membuat entitas MUI ini menjadi menyatu.
Hal ini menyebabkan apa yang terjadi di MUI mana pun itu akan berpengaruh terhadap MUI secara nasional organisasi.
“Kalau kita mendapatkan permasalahan kasus-kasus tertentu yang kebetulan dalam standar pengelolaan organisasi itu masih di level kurang. Itu reputasinya bukan hanya berdampak pada provinsi terssbut, taoi sudah berdampak MUI secara nasional organisasi,” tegasnya.
Oleh karena itu, Kiai Ayyub menekankan, kepentingan mengelola organisasi dan pelayanan MUI ini harus terstandar.
“Nah ini pentingnya kita lakukan secara periodik untuk meningkatkan kinerja kita dan pengelolaan organisasi dan pelayanan kepada masyarakat,” paparnya.
Lebih lanjut, Kiai Ayyub menyampaikan, Monev tahun ini ada yang sudah dilakukan, ada yang sedang dilakukan dan ada yang akan dilakukan.
Kiai Ayyub menargetkan, pelaksanaan Monev 2024 akan selesai pada Oktober ini. “Karena target kita pada November mendatang saat melaksanakan Mukernas hasil Monev bisa kita presentasikan dan kita akan mengumumkan mana provinsi yang memiliki nilai terbaik dan akan ada reward,” kata dia.
Selain itu, Kiai Ayyub mengatakan, akan ada MUI Provinsi yang diberikan perhatian lebih dari hasil Monev kali ini.
“Maksudnya dari standar itu masih kurang jauh. Intervensi apa yang akan dilakukan oleh MUI Pusat untuk menaikkan itu,” tutupnya. (mui or id)

 

Loading