Refleksi  Hari Ulang Tahun Kemerdekaan  Republik Indonesia ke -79

Dalam rangka memperingati HUT RI ke-79, umat Islam perlu merenungkan kembali makna kemerdekaan yang telah diraih dan bagaimana kita dapat mengisinya dengan amal shalih. Tujuh puluh sembilan tahun adalah usia yang matang bagi sebuah negara, namun tantangan yang dihadapi tetap ada dan mungkin semakin kompleks. Berikut ini adalah beberapa aspek penting yang perlu direfleksikan:

Pertama, perjuangan para pahlawan.

Perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan adalah salah satu bentuk jihad fi sabilillah. Mereka berjuang dengan segenap tenaga, jiwa, dan raga untuk membebaskan bangsa ini dari penjajahan. Sudah menjadi kewajiban generasi berikutnya untuk meneruskan semangat perjuangan mereka dengan cara yang sesuai dengan kondisi saat ini. Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa yang mempersiapkan (peralatan) bagi orang yang berjihad di jalan Allah, maka ia (seolah-olah) telah berjihad….”[HR.Bukhari dan Muslim].

Kedua, Meningkatkan Rasa Syukur.

Kemerdekaan adalah nikmat besar yang harus kita syukuri. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu….”[QS. Ibrahim: 7]. Rasa syukur ini dapat diwujudkan dengan cara menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Ketiga, Peran Generasi Muda.

Generasi muda adalah harapan bangsa. Mereka adalah agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk membawa bangsa ini menuju kemajuan. Pada HUT RI ke-79 ini, generasi muda perlu didorong dan didukung untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi positif bagi bangsa. Rasulullah SAW bersabda, “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: mudamu sebelum datang masa tuamu…”[H.R.Hakim].

Menghayati Nilai-Nilai Kemerdekaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Menghayati kemerdekaan nasional tidak hanya dilakukan pada momen perayaan Hari Kemerdekaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menghayati nilai-nilai kemerdekaan dengan berbagai cara. Pertama, menyebarkan semangat kebaikan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu cara untuk menghayati kemerdekaan. Islam mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik kepada sesama dan menjaga hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”[HR.Thabrani].

Kedua, Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa bedoa kepada Allah SWT untuk kebaikan bangsa dan negara. Doa adalah salah satu bentuk ikhtiar kita untuk memohon pertolongan dan bimbingan Allah dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan. Rasulullah SAW bersabda, “Doa adalah senjata orang mukmin…”[HR.Hakim].

Ketiga, Partisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat adalah salah satu bentuk kontribusi nyata dalam mengisi kemerdekaan. Kita dapat terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, keagamaan, dan kemasyarakatan yang bertujuan untuk kebaikan bersama. Islam mengajarkan pentingnya ukhuwah dan tolong-menolong dalam kebaikan. Allah SWT berfirman, “… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa….”[QS.Al-Maidah: 2].

Implementasi Nilai-Nilai Kemerdekaan

              Nilai-nilai kemerdekaan perlu diimplementasikan dalam berbagai sektor. Diantaranya, sektor pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

  1. Sektor Pendidikan

Pendidikan adalah fondasi utama untuk membangun bangsa yang kuat dan berdaya saing. Dalam rangka menghayati kemerdekaan. Kita perlu fokus pada peningkatan kualitas pendidikan. Ini bisa dimulai dari pembenahan kurikulum yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, meningkatkan kompetensi guru, dan menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai. Sebagai umat Islam, kita juga harus mendorong pendidikan karakter yang menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual.

  1. Sektor Ekonomi

              Mengembangkan ekonomi berbasis syariah adalah langkah strategis untuk mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah menekankan pada prinsip keadilan, keseimbangan, dan keberlanjutan. Kita dapat memulainya dengan memperkuat sektor ekonomi mikro melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM); menggalakkan zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF); serta mendorong investasi halal. Dengan demikian, kita dapat menciptakan sistem ekonomi yang adil dan makmur.

  1. Sektor Kesehatan

Kesehatan adalah aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Sebagai negara yang merdeka, kita harus memastikan akses layanan kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh warga negara. Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan sebagai bagian dari iman. Rasulullah SAW bersabda, “Kebersihan adalah sebagian dari iman.”[HR.Muslim]. Oleh karena itu, kita perlu menggalakkan pola hidup sehat dan mendorong peningkatan layanan kesehatan yang berkualitas.

Tantangan dan Peluang

              Era globalisasi dan kemajuan teknologi membawa tantangan baru bagi bangsa ini. Kita harus mampu bersaing di kancah global tanpa kehilangan identitas dan nilai-nilai keislaman. Ini membutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang kompeten, berdaya saing, dan berakhlak mulia.

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Kemerdekaan nasional harus kita isi dengan memperkuat toleransi dan saling menghormati antar berbagai kelompok. Islam mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan dan hidup berdampingan secara damai. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan serta menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal…”[QS.Al-Hujurat: 13].

Kemerdekaan memberikan kita kesempatan untuk mengembangkan potensi lokal. Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang unik. Dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal, kita dapat menciptakan kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Islam mengajarkan pentingnnya memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Penutup

Menghayati kemerdekaan nasional adalah tanggung jawab kita bersama sebagai umat Islam dan warga negara Indonesia. Pada HUT RI ke-79 ini, mari kita merenungkan kembali makna kemerdekaan yang telah diraih dengan penuh perjuangan dan pengorbanan. Dengan mengisi kemerdekaan dengan amal shalih, menjaga persatuan, dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi kemajuan bangsa dan negara. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan pertolongan-Nya kepada kita semua dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan.

Kita harus terus berupaya untuk menjadikan indonesia sebagai negara yang maju, adil, dan makmur. Mari kita bersama-sama membangun bangsa ini dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan keikhlasan. Semoga peringatan HUT RI ke-79 ini menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih menghayati dan mengisi kemerdekaan nasional dengan nilai-nilai keislaman yang mulia.

 Upacara Bendera Perdana di Istana IKN Sepaku, Kab. Penajam Paser Utara (PPU) 17 Agustus 2024,

Drs. H. Abdul Hadi,M.M / Sekretaris FKUB Provinsi Kalimantan Timur/  Ketua MUI Prov. Kaltim (Pembina Komisi Kominfo)

 

Loading