JAKARTA( muikaltim,or id) -Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyiapkan penghargaan untuk lima MUI provinsi terbaik dari hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) 2024.
Kabar ini disampaikan oleh Wasekjen MUI, H Rofiqul Umam Ahmad kepada MUI Digital, belum lama ini.
Rofiq menyampaikan, MUI bakal menggelar Monev ke MUI provinsi se-Indonesia pada Agustus-September 2024.
Rofiq menjelaskan, hasil Monev tersebut akan terlihat peringkat-peringkat MUI Provinsi se-Indonesia.
Sebagaimana yang lalu, kita memberikan reward atau penghargaan kepada lima MUI provinsi terbaik,” ungkapnya.
Rofiq menuturkan, penghargaan tersebut akan diberikan dalam forum nasional yakni Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) tahun 2024 yang akan datang.
“Punishment? Tidak sampai sana, kita sudah senang bahwa pengurus MUI provinsi telah berkenan mengabdi kepada MUI,” kata dia.
Apalagi, jelasnya, pengabdian yang dilakukan oleh para pengurus MUI tersebut dilakukan secara suka rela tanpa adanya honor, sebagaimana yang ada pada lembaga, korporasi atau pemerintahan.
“Tapi ini adalah pengabdian, kita bahagia dan senang para pengurus mengabdi di tengah-tengah kegiatan beliau-beliau tersebut,” sambungnya.
Rofiq menekankan, MUI berkomitmen memberikan dukungan dan bantuan serta partisipasinya agar para penfurus MUI provinsi bisa menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
“Monev mulai pekan depan Agustus sampai akhir September dan akan dilaporkan pada Forum Mukernas juga,” terangnya.
Lebih lanjut, Rofiq menjelaskan, kegiatan Monev ini bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi terkini secara objektif di MUI provinsi se-Indonesia.
Sebelumnya, kata Rofiq, Monev dilakukan pada 2022 lalu dengan indikator lima poin.
Sementara tahun ini, memiliki indikator sebesar sembilan poin sebagai wujud meningkatkan kualitas Monev dibanding Monev sebelumnya.
“Melalui Monev ini kita ingin mengetahui perkembangan organisasi dua tahun terakhir. Apakah berbagai apsek tetap, makin baik, atau meningkat,” sambungnya.
Melalui Monev, jelasnya, MUI Pusat bisa memberikan rekomendasi dan usulan kerja untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas di MUI Provinsi.
“Kurang bagus kita akan perbaiki, apa yang sudah bagus kita tingkatkan, dan apa yang sudah baik kembangkan lagi karena tuntutan dan kebutuhan masyarakat juga berkembang,” paparnya.
Selain itu, Rofiq menyampaikan, perkembangan zaman juga membutuhkan penyesuaian dan peningkatan kualitas serta kapasitas organisasi dan pengurus-pengurusnya. (mui,or id/ghib)