SAMARINDA muikaltim,or id-Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra, Syirajudin, dan Kepala Biro Kesra Dasmiah, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX Tahun 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur.Rakor terkait persiapan akomodasi bagi peserta dan tamu undangan MTQ Nasional XXX Tahun 2024 ini dilaksanakan di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (2/2/2024),
dihadiri perwakilan perangkat daerah terkait lingkup Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda dan Pemkot Balikpapan, PHRI Kaltim serta perwakilan hotel di Samarinda dan Balikpapan.
Sekda Sri Wahyuni mengungkapkan pelaksanaan MTQ Nasional XXX Tahun 2024 di Samarinda berlangsung selama 10 hari, yaitu pada 2-12 September 2024 mendatang. Pembukaan dilaksanakan di dua tempat secara hybrid, yakni di Ibu Kota Nusantara (offline) dan Gelora Kadrie Oening Sempaja Samarinda (online) pada 4 September 2024
“Pada rapat ini juga saya sampaikan untuk persiapan pelaksanaan Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di IKN pada 17 Agustus 2024. Yang dilanjutkan dengan agenda MTQ Nasional pada awal hingga pertengahan September 2024. Sesuai pesan dari Kementerian Setneg, untuk akomodasi harus benar-benar disiapkan karena sangat banyak peserta maupun tamu undangan yang hadir nantinya. Dan tidak boleh ada kenaikan harga kamar hotel meskipun permintaan meningkat,” ungkap Ketua LPTQ Kaltim ini.
Sekda Sri juga berpesan agar hotel-hotel bisa memberikan pelayanan dengan baik sehingga meninggalkan kesan yang baik kepada peserta maupun tamu undangan yang sudah datang ke Kaltim. Sri juga meminta agar pihak hotel bisa melakukan fast response terkait dengan informasi ketersediaan kamar yang diminta oleh provinsi-provinsi dari seluruh Indonesia.Lanjut Sekda ,ada lebih dari 10 ribu orang bahkan bisa lebih banyak yang akan datang ke Kaltim. DKI Jakarta dan Jawa Timur saja sudah konfirmasi mengirimkan 1.000 peserta.
Akomodasi ini harus benar-benar kita persiapkan dengan baik, sehingga dapat memberikan kesan yang baik jauh sebelum mereka datang, hingga pelaksanaan MTQ dan sampai mereka kembali ke daerahnya masing-masing,” kata Sri..
Terkait dengan begitu mendadak dan cepatnya persiapan menjelang pelaksanaan MTQ, Sri menjelaskan kondisi ini terjadi karena memang Pemprov Kaltim mengusulkan menjadi tuan rumah MTQ 2026 atau 50 tahun setelah menjadi tuan rumah MTQ IX Tahun 1976. Namun itu dipercepat menjadi 2024, karena adanya IKN di Kaltim.
“Kenapa ini mendadak, karena prosesnya juga cepat dan singkat. Akhir 2023 kita mengusulkan dan di Januari 2024 kita baru mendapat kepastian tanggal pelaksanaan, yaitu September 2024. Untuk itu, Data akomodasi semua harus di data, mulai dari hotel berbintang, hingga melati, penginapan/losmen, guest house dan lainnya. Kondisi-kondisi terkait akomodasi untuk tamu VVIP, dewan hakim dan juri, kafilah peserta dan lainnya akan segera kami laporkan update-nya ke Kementerian Sekretariat Negara,” pungkas Sri Wahyuni. (her/yans/adpimprovkaltim)