Cerdas Bermedsos Sikapi Isu Palestina, MUI Kaltim Gelar Talks Show

Samarinda –Muikaltim,or id-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kaltim melalui Komisi Perempuan Remaja dan keluarga   menggelar talkshow solidaritas untuk Palestina dengan tema “Cerdas Bermedsos dalam Meningkatkan kesadaran global  tentang isu palestina, digelar di Hotel  Bumi Senyiur Samarinda, Senin (18/12/2023).

Kegiatan ini menghadirkan 3 Narasumber, Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid, Habib Muhdhor Al-Atthos (Pengurus Komisi Fatwa MUI  Kaltim) kemudian Muhammad Al zamli (Mahasiswa asal palestina yang sedang tugas belajar di Universitas Mulawarman)

Acara dibuka oleh Ketua MUI  Kaltim,  KH Muhammad Rasyid, yang membahas  fatwa MUI no 83 tahun 2023 tentang hukum dukungan terhadap perjuangan palestina.

Dalam fatwa tersebut lanjut KH Muhammad Rasyid  terdapat beberapa  poin yang harus diketahui  kaum muslimin, diantaranya , Setiap muslim wajib melakukan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina,  dukungan tersebut bisa berupa zakat, infaq, dan sedekah untuk Palestina.Dana zakat boleh didistribusikan untuk kebutuhan yang mendesak seperti di Palestina.

Kemudian mendukung penjajahan dan agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung hukumnya haram.

“Kita ketahui ada sebagian masyarakat Indonesia yang malah dukung israel, namun hal ini karena terjadi kesalahpahaman akibat berita berita hoax yang diciptakan negara Negara Barat para pendukung Israel, oleh karena itu melalui talkshow ini semoga bisa melurus kan medsos medsos busser israil,”kata KH Muhammad Rosyid.

KH Muhammad Rasyid menyebut ada sejumlah alasan kenapa Indonesia selalu membela Palestina. Pertama, Indonesia selalu bersahabat dengan palestina sebaliknya Indonesia tidak pernah (berteman) punya hubungan diplomatik dengan Israel.

Kedua , sebagai sebuah bangsa, Indonesia bisa merasakan rasanya dijajah, pahit dan sulitnya keadaan ketika dijajah. Karenanya, Konstitusi Indonesia menyatakan: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Alasan ketiga, lanjut KH Muhammad Rasyid, Indonesia adalah bangsa religius. Dalam agama, ada penolakan terhadap pelanggaran hak asasi manusia suatu bangsa oleh bangsa lain. “Semua agama, tidak membenarkan penjajahan,” imbuh nya

KH Muhammad Rasyid melihat, tidak bisa dipungkiri bahwa Yerusalem adalah Kota 3 agama besar dunia (Yahudi, Nasrani dan Islam). Indonesia sebagai bangsa dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, dengan keberadaan Masjid Aqsa di Yerusalem, mempunyai keterikatan.

“Masjid al-Aqsa adalah satu-satunya Masjid yang kedudukannya hampir sama dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Awal Islam, Masjid Aqsa (Baitul Maqdis) bahkan menjadi kiblat shalat lebih dari 10 tahun. Rasulullah SAW pun melakukan Mi’raj dari Yerusalem. Sangat wajar jika Umat Islam mempunyai keterkaitan kuat dengan Yerusalem,” tandas Ketua MUI kaltim

Dengan Alasan yang sangat kuat ini tentu wajib bagi masyarakat Indonesia untuk membela palestina .Jangan malah sebaliknya menyalahkan palestina, membully palestina ini suatu dosa bagi umat Islam.

KH Muhammad Rasyid mengingatkan masyarakat untuk lebih selektif dalam mengkonsumsi dan menyebarkan informasi terkait tragedi kemanusiaan di Palestina. Menurutnya, bijak bermedia sosial juga merupakan wujud kepedulian terhadap krisis kemanusiaan di Palestina.  Ia menjelaskan bahwa setiap individu yang dianugerahi hati oleh Allah sehingga pasti bisa merasa sedih atas peperangan yang telah merenggut puluhan ribu nyawa manusia, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia

. “Bantuan juga bisa kita lakukan dengan cara bijak bermedia sosial dengan teliti memilih informasi. Kita harus hati-hati karena apa yang kita konsumsi dan sebarkan akan berdampak pada stabilitas di masyarakat. Jika yang disebarkan berita yang tidak benar, maka akan memperkeruh suasana,” katanya .

Sementara itu pembicara kedua Muhammad Al zamli (Mahasiswa asal palestina yang sedang tugas belajar di Universitas Mulawarman) ini menceritakan kondisi sesungguhnya di palestina saat ini serta latar belakang kenapa hamas menyerang israel, karena akibat israel selalu menekan dan menzalimi rakyat palestina.

“Israel adalah bangsa yang kejam dan zalim mereka menghina, menyiksa, mengusir , bahkan membunuh dan ini sudah dilakukan sejak puluhan tahun,”kata Mahasiswa Asal palestina ini.

Habib Muhdhor Al-Atthos (Pengurus Komisi Fatwa MUI  Kaltim)  dalam ceramahnya mengatakan ada hikmah dibalik perang di palestina. peristiwa demi peristiwa (pembantaian) yang terjadi kepada bangsa palestina ternyata semakin mengokohkan simpati dan rasa solidaritas “keumatan dan kemanusiaan”global. Hal itu semakin nyata bahkan di saat sebagian pemerintahan mereka bertekuk seolah tak berdaya menghadapi tekanan dari kekuatan luar. Rakyat negara-negara Islam bangkit melawan.

“kita lihat saat ini bagaimana umat Islam di Indonesia luar biasa perhatianya terhadap rakyat palestina, keprihatinannya itu ditunjukkan melalui demo, donasi di Masjid masjid, di Televisi dan sebagainya dan kulihat Negara Negara islam juga semakin bersatu,”kata Habib

Ketua Komisi Perempuan,Remaja dan keluarga (PRK) MUI Kaltim Prof Dr.Drh Hj Gina Septiani  dalam sambutannya mengatakan, Konflik yang terjadi antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, masih terus berlangsung.Medsos berseliweran ada yang mendukung palestina, bahkan masyarakat Indonesia yang pemerintahnya dukung palestina, mereka malah dukung israel ,  ini tentu akan melukai masyarakat muslim di Indonesia.

“Sikap Medsos-medsos terhadap Konflik Israel-Hamas inilah masyarakat dituntut pintar dan bijak untuk membuat konten kontennya, inilah salah satu yang melatar belakangi acara talks show yang digelar komisi PRK dan MUI Kaltim, untuk mewujudkan ketentraman dan kedamaian di masyarakat, apalagi menjelang pilpres dan pileg,”ujar Hj Gina.

Lanjut Gina, MUI RI termasuk MUI Kaltim dan MUI kabupaten Kota  tegas dukung palestina yaitu dengan membuka donasi di sekolah sekolah atau masjid  dan lembaga lembaga keagamaan atau pendidikan.

Belum lama ini MUI Kaltim yang diwakili Ketua MUI KH Muhammad Rasyid menyerahkan donasi yang dikumpulkan MUI kaltim ke MUI Pusat sebesar Rp150 juta, Ketika Rakorda september 2023 lalu di Balikpapan MUI juga titip donasi kepada MUI Pusat sebesar Rp 50 Juta, belum lagi MUI Kab Kota yang menyerahkan sendiri donasinya langsung ke MUI Pusat.

Talks Show dihadiri Pengurus MUI Kaltim, Ormas Islam NU dan Muhamadiyah ,  Para Mahasiswa, aktifis dan pengurus Masjid yang berjumlah  sekitar 400 orang.(Ghib)

 

Loading