2.577 Jamaah Haji Kaltim Siap Diberangkatkan

0

 

WWW.MUIKALTIM,ORG-Penambahan kuota haji 10.000 secara nasional berdampak ke Kaltim. Provinsi ini mendapatkan jatah tambahan sebanyak 248 kursi. Dengan begitu, Benua Etam akan memberangkatkan 2.577 jamaah haji.

Kepala Bidang Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim Abdul Khalik mengatakan, 248 kursi tambahan dibagi dalam dua bagian. Yakni 124 kursi untuk haji reguler. Sedangkan sisanya dikhususkan bagi lanjut usia (lansia) dan pendamping.

“Makanya tahun ini kami akan mengurutkan usulan dari daerah se-Kaltim sesuai usianya. Termasuk satu usia 92 tahun akan diberangkatkan,” ujarnya.

Menurutnya, adanya kuota tambahan memang berpengaruh terhadap daftar tunggu. Namun, tidak signifikan karena kuota terbatas. Selain memprioritaskan lansia, pihaknya akan memanfaatkan kuota tambahan untuk calon jamaah yang sudah lama menunggu.

Kendati demikian, berdasar Undang-Undang 8/2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, ke depan lansia berusia 65 tahun ke atas boleh mengajukan percepatan keberangkatan. Syarat minimal sudah mendaftar tiga tahun. “Tapi, akan disesuaikan dengan kuota,” ucapnya.

Dia tidak menampik, masih puluhan ribu calon jamaah haji di Kaltim yang belum diberangkatkan. Sedangkan, biasanya pihaknya memberangkatkan pendaftar lima tahun ke belakang. Misalnya tahun ini, yang diberangkatkan pendaftar tahun 2011. “Sepanjang tahun akan menghabiskan daftar tunggu 2011,” beber dia.

Sedangkan kuota cadangan, telah disiapkan 5 persen dari kuota tersedia. Bila banyak jamaah yang tidak melunasi pembayaran atau karena jatuh sakit, kuota tersebut akan diisi dari cadangan. “Penggantinya harus sudah melunasi. Tapi, yang namanya diganti bisa berangkat pada tahap selanjutnya,” tuturnya.

Sekarang keberangkatan memasuki tahap ketiga dengan porsi tambahan milik Kemenag Kaltim. Namun, pada tahap itu masih ada calon jamaah yang belum melunasi.

“Sekarang kami menunggu, bisa saja terjadi perubahan nama. Yang belum melunasi diganti dengan yang sudah melunasi,” ungkap dia.

Nama yang sudah melunasi akan dikirim dari Jakarta berdasarkan porsi Kaltim. Namun, pihaknya akan menyesuaikan waktu pendaftaran sebelum memasukkan dalam kuota.

“Kalau mendaftar lebih awal dan pelunasan cepat, berpeluang masuk kuota cadangan,” paparnya.

Pihaknya berencana memberangkatkan para jamaah mulai 20 Juli mendatang. Tetapi, dengan adanya kuota tambahan jadwal bisa saja berubah. Apalagi Embarkasi Haji Balikpapan memberangkatkan empat provinsi. Yakni Kaltim, Kaltara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. “Kuota tambahan ke empat provinsi mencapai ribuan. Otomatis akan menambah dua kloter. Jadi, terdapat 15 kloter. Sampai sekarang kami belum mendapat jadwal yang baru,” pungkasnya.

                Lanjut Abdul Khaliq seluruh calon jamaah haji (CJH) Indonesia pada tahun ini akan mendapat layanan bus selawat di Makkah.  CJH dapat pergi dan pulang dengan diantar bus. Kendati jarak hotel ke Masjidilharam hanya 1.000 meter. Dirinya melanjutkan, dengan adanya tambahan kuota CJH sebanyak 10 ribu, dipastikan jalanan di wilayah Makkah akan semakin padat.

Bus selawat tersebut akan disiapkan untuk mengantar CJH ke sembilan rute yang telah disiapkan.

“Mulai dari pusat, provinsi dan kota kami terus berkoordinasi dengan petugas di Makkah. Juga terus melakukan sosialisasi dan bekerja sama agar tidak ada jamaah yang tertinggal atau tidak telantar,” ucapnya. Layanan antar jemput bus selawat bagi CJH ini pun dikarenakan kebijakan baru. Terkait jarak hotel ke Masjidilharam dari yang sebelumnya 1.500 meter menjadi maksimal 1.000 meter.

“Alhamdulillah, seluruh jamaah Kaltim mendapat layanan bus selawat. Sesuai zonasi hotel bus akan melalui rute Rae Bhaksy (pemondokan CJH Embarkasi Balikpapan),” sebutnya. Layanan operasional bus selawat akan berlangsung 24 jam sejak kedatangan jamaah haji di Makkah. Untuk spesifikasi, bus selawat yang digunakan minimal buatan tahun 2015 dengan kapasitas maksimal 70 orang. Demi kenyamanan CJH bus dilengkapi AC, tombol manual darurat pembuka  pintu,  GPS, alat pemecah kaca, alat pemadam kebakaran, kotak P3K, dan kebutuhan lainnya.

Bus selawat beroperasi pada masa kedatangan jamaah di Makkah, dari 16 Juli – 6 Agustus 2019. Atau selama 22 hari. Bus tidak beroperasi dari 7 – 15 Agustus, pada puncak haji (Arafah – Muzdalifah – Mina atau Armina). Dan kembali beroperasi pada 16 Agustus hingga 6 September. (Roghib)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *